
Sinarpos.com
Lampung – Perubahan iklim tidak hanya berdampak pada cuaca, tetapi juga semakin mengancam kesehatan masyarakat terutama saat musim hujan. Hujan lebat, banjir dan cuaca ekstrem yang makin sering terjadi terbukti memicu munculnya berbagai penyakit menular, salah satunya adalah leptospirosis, Kamis (19- 12-2025).
Leptospirosis adalah penyakit infeksi serius yang dapat menyebabkan komplikasi berat, mulai dari kerusakan organ hingga kematian jika tidak ditangani segera. Penyebab penyakit leptospirosis adalah bakteri Leptospira yang biasanya dibawa oleh hewan pengerat atau tikus. Penularannya adalah melalui kontak dengan air dan tanah yang tercemar air kencing tikus lalu masuk lewat luka di kulit atau selaput mata, hidung dan mulut.
Leptospirosis merupakan penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan meningkat saat musim hujan dan banjir. Banjir dan genangan air dapat menyebabkan air yang terkontaminasi bakteri menyebar ke pemukiman warga, jalan, dan sumber air sehingga risiko penularan jadi lebih besar terutama bagi warga yang beraktivitas di genangan air tanpa perlindungan
Para ahli menilai, leptospirosis adalah penyakit yang sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim. Oleh karena itu, pengendalian penyakit leptospirosis tidak cukup hanya mengandalkan pengobatan. Perbaikan lingkungan menjadi langkah strategis untuk memutus rantai penularan terutama di wilayah yang rawan banjir. Masyarakat perlu memastikan saluran drainase berfungsi dengan baik, selokan tidak tersumbat, dan air hujan dapat mengalir lancar. Membersihkan selokan secara rutin dan tidak membuang sampah sembarangan menjadi tindakan sederhana namun sangat berdampak.
Upaya lain dalam pengendalian penyakit saat sudah terjadi banjir, masyarakat diimbau untuk menghindari kontak dengan air banjir. Jika terpaksa harus membersihkan rumah yang tergenang, sebaiknya masyarakat menggunakan alat pelindung diri seperti sepatu boot dan sarung tangan.
Peran pemerintah dan lintas sektor juga sangat dibutuhkan terutama kerjasama antara sektor kesehatan, sektor lingkungan, pekerjaan umum dan masyarakat. Program perbaikan sanitasi, pengendalian banjir, penyediaan air bersih serta pengendalian hama perlu dilakukan secara terpadu sebagai bagian dari upaya menghadapi dampak perubahan iklim.
Menjaga lingkungan yang bersih, sanitasi yang baik dan perilaku hidup sehat merupakan benteng utama untuk melindungi masyarakat dari ancaman penyakit akibat perubahan iklim yang menjadi tanggung jawab kita bersama.
Penulis: dr. Bougenvil Ungu






