Pokja Wartawan KBB Desak Transparansi dan Pengawasan Anggaran Gedung DPRD

Sinarpos.com | Kabupaten Bandung BaratPokja Wartawan Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendesak adanya transparansi dan pengawasan yang ketat dalam penggunaan anggaran gedung DPRD KBB senilai Rp. 10,5 miliar dan pengadaan iPad senilai Rp. 1 miliar.

Menurut Ketua Pokja Wartawan KBB, M. Raup, penggunaan anggaran tersebut harus sesuai dengan kebutuhan dan manfaat bagi masyarakat.

“Kami meminta pihak terkait untuk melakukan audit ulang dan memastikan penggunaan anggaran yang tepat,” kata M. Raup pada 5 Juni 2025.

Pokja Wartawan KBB juga meminta Inspektorat dan APH untuk mengawasi proyek tersebut dan memastikan tidak ada penyimpangan dalam penggunaan anggaran.

“Kami akan terus memantau perkembangan dan perubahan Kabupaten Bandung Barat dan meminta pemangku kebijakan untuk transparan dan akuntabel dalam penggunaan anggaran,” tambah M. Raup. (*)

BERITA TERKAIT

BERITA KHUSUS (VIDEO STREAMING)

GIIAS 2025

Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar