Solusi Genosida Bukan Evakuasi
Sinarpos.com – Indonesia siap mengevakuasi sekitar 1.000 warga Gaza dengan mengirim pesawat militer sebagai bentuk bantuan kemanusiaan telah menuai berbagai respons, baik di dalam negeri maupun dari komunitas internasional. Namun, langkah ini patut dikritisi secara lebih mendalam karena bisa berpotensi memuluskan agenda penjajahan Zionis Israel atas Palestina.
BBC Indonesia melaporkan, rencana evakuasi warga Gaza terjadi di tengah eskalasi kekerasan yang dilakukan Israel di Rafah dan berbagai wilayah Gaza lainnya . Alih-alih menghentikan genosida dan pendudukan, evakuasi ini malah menyumbang pada agenda pengosongan Gaza yang diinginkan oleh Zioni dan memperkuat strategi kolonial tersebut.
Dalam laporan Republika, sejumlah pihak juga menyuarakan bahwa evakuasi besar-besaran bisa membahayakan kedaulatan Indonesia sendiri. Apalagi, rencana ini bisa dipolitisasi oleh negara adidaya seperti Amerika Serikat yang belakangan menaikkan tarif impor terhadap produk Indonesia.
Bisa jadi, evakuasi ini merupakan hasil tekanan atau barter diplomatik, yang menunjukkan betapa lemahnya posisi negara berkembang yang menggantungkan ekonomi pada kekuatan asing.
Lebih jauh, langkah ini juga kontra produktif dengan seruan jihad yang hari ini digaungkan banyak pihak. Ketika berbagai upaya diplomasi dan boikot tidak juga menghentikan agresi Israel, maka jihad adalah solusi hakiki sebagaimana yang diajarkan dalam Islam.
Namun sayangnya, semangat ini tertahan oleh sekat nasionalisme dan prinsip “tidak ikut campur urusan negara lain” yang dijadikan tameng oleh para penguasa negeri-negeri Muslim. Ini menunjukkan pengkhianatan terhadap penderitaan umat Islam yang terus tertindas.
Solusi hakiki dari krisis Palestina bukanlah evakuasi, tapi pengusiran Zionis dari tanah yang mereka jajah. Warga Gaza seharusnya dibela, bukan dipindahkan. Di sinilah urgensi satu kepemimpinan Islam ideologis yang mampu melindungi dan membela umat Islam di seluruh dunia, menerapkan syariat Islam yang rahmatan lil ‘alamin, dan menjadi satu-satunya kekuatan yang sanggup mengusir penjajah dari tanah suci Palestina.
Umat juga membutuhkan kepemimpinan ideologis dari partai politik Islam yang mampu menjaga arah perjuangan tetap lurus dan kuat. Hanya dengan kepemimpinan ideologis inilah tekanan terhadap penguasa dapat diarahkan agar mereka benar-benar bertindak sebagai pelindung umat, bukan menjadi perpanjangan tangan kekuatan penjajah.
Oleh: Ummu Fahhala
(Praktisi Pendidikan dan Pegiat Literasi)
Eksplorasi konten lain dari SINARPOS.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.