Search for:
Menguatkan Mental Generasi

Menguatkan Mental Generasi

Sinarpos.com

Sinarpos.com – Sungguh miris, remaja yang menderita kesehatan mental sangat tinggi, mencapai 15,5 juta orang atau setara 34,9 persen dari total remaja Indonesia, ungkap Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) seperti dilansir tempo.co, 15/02/2025.

Jika masalah ini dibiarkan, harapan mewujudkan generasi emas 2045 nyaris mustahil. Munculnya masalah mental beserta child free disebabkan oleh sistem kehidupan sekuler kapitalisme yang diterapkan dalam berbagai aspek, seperti pendidikan sekuler membentuk remaja berperilaku liberal karena agama dipisahkan dari kehidupan.

Akhirnya remaja menjadi sosok yang gagal memahami jati dirinya dan gagal memahami penyelesaian sahih atas segala persoalan kehidupannya, alhasil penyakit mental tak terhindarkan.

Solusi Islam

Kehidupan yang dipengaruhi oleh sistem Islam membuat manusia, termasuk generasi muda memahami tujuan hidupnya di dunia ini hanyalah untuk beribadah kepada Allah Swt. maka segala aktivitas mereka senantiasa terikat pada syariat Islam.

Generasi yang bisa memaknai tujuan hidupnya dengan benar akan menjadikan mereka mampu mengenali dan memahami berbagai peristiwa hidup, baik yang terjadi di luar maupun di dalam diri mereka serta menyikapinya sebagaimana perintah syariat Islam.

Mereka menjadi tangguh menghadapi berbagai kondisi, karena mereka memiliki keyakinan semua itu adalah ujian. Jika mereka menghadapinya dengan kesabaran, maka akan berbuah pahala yang berlimpah. Sikap demikian akan terbentuk pada generasi yang dididik dan dibina dengan kepribadian Islam.

Islam menjadikan negara memiliki konsep kepemimpinan sebagai pengurus rakyat (ra’in) sebagaimana hadis Rasulullah Saw “Imam adalah ra’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya,” hadis riwayat Al-Bukhari.

Islam mewajibkan negara membangun sistem pendidikan yang berasaskan akidah Islam. Tujuan pendidikannya adalah membentuk kepribadian Islam (syakhsiyah Islamiyah) dan membekali anak didik dengan ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan masalah kehidupan.

Metode pendidikan dirancang untuk merealisasikan tujuan tersebut. Sistem pendidikan seperti ini mampu mencetak generasi akan menjadi sosok yang mulia, bermental tangguh, dan tidak mudah terganggu mentalnya.

Tak hanya itu, mereka juga siap menanggung amanah yang besar, misalnya menjadi orang tua. Dengan bekal kepribadian Islam, kelak ketika mereka menjadi orang tua, akan mampu mendidik anak-anak mereka di rumah dengan akidah dan syariat Islam.

Ketika mereka menjadi bagian dari masyarakat, akan menjadi tempat bagi para generasi penerus untuk belajar penerapan syariat Islam melalui budaya amar makruf nahi mungkar dan ta’awun (tolong menolong).

Selain itu, negara akan menetapkan kebijakan untuk menjauhkan remaja dari segala pemikiran yang bertentangan dengan Islam yang menyebabkan remaja blunder dengan persoalan hidupnya, seperti mengatur agar media hanya menayangkan konten yang benar dan produktif, menerapkan sistem pergaulan Islam, menerapkan sistem ekonomi Islam, yang menjamin kesejahteraan rakyat.

Semua itu akan dilakukan oleh negara yang mau ta’at pada aturan Allah Swt. dan menerapkannya dalam segala aspek kehidupan secara menyeluruh (kafah). Generasi pun dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana fitrahnya, sehingga menjadi kuat dan tangguh.

Oleh: Ummu Fahhala(Praktisi Pendidikan dan Pegiat Literasi)


Eksplorasi konten lain dari SINARPOS.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan