Mendalami Konsep Pembangunan Infrastruktur Transportasi Ala Islam

Sinarpos.com

Sinarpos.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan rampungnya pembangunan infrastruktur jalan secara menyeluruh pada tahun 2027. Gubernur menyatakan bahwa semua jenis jalan—nasional, provinsi, kabupaten, hingga desa—akan terkoneksi dan berada dalam kondisi mulus. Harapannya, jalan-jalan yang mulus ini akan “melahirkan sirkulasi ekonomi.”

Pembangunan infrastruktur, termasuk jalan sangat penting bagi rakyat jika dilakukan secara merata dan berkesinambungan. Jangan sampai diarahkan untuk mendukung proyek-proyek besar saja yang melibatkan pemodal asing maupun nasional, yang biasa terjadi dalam sistem ekonomi kapitalisme.

Konsep Pembangunan Infrastruktur dalam Islam

Dalam sistem Islam, infrastruktur dibangun sebagai bentuk pelayanan negara terhadap kebutuhan rakyat, bukan sebagai sarana memperkaya pemilik modal.

  1. Negara Bertanggung Jawab Memenuhi Kebutuhan Dasar Rakyat
    Islam menetapkan bahwa negara bertanggung jawab memastikan rakyat dapat dengan mudah mengakses kebutuhan pokok seperti air, transportasi, pendidikan, dan kesehatan.
    “Imam adalah pemelihara dan ia bertanggung jawab terhadap rakyatnya.”
    (HR. Bukhari dan Muslim)

Jalan-jalan dibangun agar rakyat dapat mengakses pasar, pendidikan, layanan kesehatan, dan mempererat hubungan sosial antar wilayah. Bukan untuk memperlancar ekspansi bisnis kapitalis.

  1. Pembangunan Infrastruktur adalah Amanah
    Dalam Islam, kekuasaan adalah amanah yang harus digunakan untuk melayani umat. Pembangunan jalan atau sarana transportasi lainnya tidak boleh dilakukan dengan motif keuntungan pribadi atau korporasi.

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya…” (QS. An-Nisa: 58)

Pembangunan diarahkan pada asas kemaslahatan umum dan bukan sekadar pertumbuhan ekonomi berbasis angka.

  1. Sumber Pembiayaan dalam Islam
    Negara dalam Islam tidak bergantung pada utang luar negeri atau investasi asing. Infrastruktur dibiayai dari Baitul Mal, yang terdiri dari harta milik negara dan umum (seperti hasil tambang, hutan, dan laut), Kharaj dan Jizyah, sebagai sumber pemasukan tetap, serta pengelolaan zakat secara optimal (khusus untuk kebutuhan fakir miskin).

Penutup

Pembangunan jalan dalam Islam adalah bagian dari tanggung jawab negara untuk menjamin kemudahan hidup rakyat. Setiap ruas jalan dibangun dengan niat pelayanan. Sehingga rakyat dapat mengakses setiap pemenuhan kebutuhan hidupnya dengan mudah.

Oleh : Ummu Fahhala, S.Pd.
(Praktisi Pendidikan dan Pegiat Literasi)

BERITA TERKAIT

BERITA KHUSUS (VIDEO STREAMING)

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar

Diduga Bertindak Sepihak, Bank Mandiri Lelang Rumah Warga Balangan Tanpa Peringatan Resmi

Diduga Bertindak Sepihak, Bank Mandiri Lelang Rumah Warga Balangan Tanpa Peringatan Resmi

Pemagaran Sepihak Tanah Fasum Warga Sampali, Diduga Ilegal, Warga Tuntut Pengusutan Tuntas Dugaan Mafia Tanah

Pemagaran Sepihak Tanah Fasum Warga Sampali, Diduga Ilegal, Warga Tuntut Pengusutan Tuntas Dugaan Mafia Tanah

Penuh Haru dan Kebersamaan, Acara Perpisahan SMP Islam Soedirman PB Mandiri Kota Bekasi Tinggalkan Kesan Mendalam

Penuh Haru dan Kebersamaan, Acara Perpisahan SMP Islam Soedirman PB Mandiri Kota Bekasi Tinggalkan Kesan Mendalam

PT Jui Shin Indonesia Bagikan 1.550 Paket Sembako Kepada Warga Terdekat Menjelang Idul Fitri 1446 H

PT Jui Shin Indonesia Bagikan 1.550 Paket Sembako Kepada Warga Terdekat Menjelang Idul Fitri 1446 H

Sekjen Ormas BUAS Karawang, Didi Holidi, SH, Apresiasi Kinerja Kepala Desa Cintalaksana, H. Agus Sulaeman

Sekjen Ormas BUAS Karawang, Didi Holidi, SH, Apresiasi Kinerja Kepala Desa Cintalaksana, H. Agus Sulaeman