Tangisan Haru di Ruang ICU: Keprihatinan Ibu Tiur Simamora atas Kondisi Kritis Keponakan yang Dibesarkannya Sejak Kecil

SINARPOS.comJakarta, 21 Mei 2025 || Suasana haru menyelimuti lantai 3 Rumah Sakit Hermina, khususnya di ruang ICU, saat Ibu Tiur Simamora tak kuasa menahan air mata melihat keponakan sekaligus anak angkat yang ia besarkan sejak kecil, kini terbaring lemah dalam kondisi kritis.

“Dia anak yang sangat saya cintai. Dari kecil saya rawat, saya besarkan sampai dia punya cucu. Gagah, sehat, tak pernah mengeluh sakit. Tapi tiba-tiba dia jatuh sakit separah ini,” ujar Ibu Tiur dengan suara terbata-bata.

Menurut penuturan dokter, pasien mengalami gangguan serius pada paru-paru, disertai muntah darah dan komplikasi pada ginjal. Kondisi tersebut membuat pihak keluarga sangat terkejut, terlebih karena selama ini almarhum dikenal sebagai pribadi yang hidup sehat dan tidak merokok.

Dalam keadaan lemah di ruang ICU, pasien yang dikenal dengan nama Pak Jhonson, sempat mengucapkan kata-kata yang membuat Ibu Tiur semakin terenyuh. “Maafkan saya, Mak. Kenapa teman-teman sekantorku di perusahaan tak ada yang datang menjengukku? Padahal aku sudah bekerja sejak tahun 1991,” ucapnya lirih.

Permintaan tersebut menggambarkan betapa ia merindukan perhatian dan kehadiran dari rekan-rekan sejawat di tempat ia mengabdi selama puluhan tahun. Terlebih lagi, ia pernah dipercaya oleh pemilik perusahaan sebagai karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi.

Tangisan Haru di Ruang ICU: Keprihatinan Ibu Tiur Simamora atas Kondisi Kritis Keponakan yang Dibesarkannya Sejak Kecil

Dengan penuh harap, pihak keluarga juga menyampaikan pesan kepada rekan-rekan yang mengenal atau pernah memiliki urusan keuangan dengan Pak Jhonson.

“Mohon dengan sangat, bagi teman-teman yang merasa memiliki tanggungan utang piutang, agar segera diklarifikasi dan diselesaikan. Sebab berdasarkan keterangan beliau, ada sejumlah dana pribadi yang dipakai oleh beberapa karyawan perusahaan,” ujar salah satu anggota keluarga.

Situasi kritis yang sedang dihadapi Pak Jhonson menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya empati dan solidaritas, terlebih kepada mereka yang pernah menjadi bagian penting dalam perjalanan panjang suatu perusahaan.

Kami mengajak semua pihak terkait, khususnya rekan-rekan kerja di lingkungan perusahaan dan gudang buah Podomoro, untuk menunjukkan kepedulian dan menghargai jasa serta kontribusi Pak Jhonson. Kunjungan atau sekadar doa sangat berarti bagi beliau dan keluarga.

Terima kasih atas perhatian dan kepeduliannya.


Red**

Admin SINARPOS.com

Yang Jelas Jelas Ja napa

BERITA TERKAIT

BERITA KHUSUS (VIDEO STREAMING)

GIIAS 2025

Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar