SINARPOS.COM

Pesisir Barat, 26 Maret 2025 – Polres Pesisir Barat melaksanakan pengamanan tradisi Memalam Pitu Likokh yang digelar pada malam 27 bulan suci Ramadhan 1446 H, di beberapa titik jalan lintas barat dan lingkungan Pekon serta Kelurahan di Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari pelestarian adat budaya Lampung yang sudah ada sejak zaman dahulu.

Memalam Pitu Likokh melibatkan tradisi menyalakan obor bambu dan obor batok kelapa, yang menjadi simbol kehidupan dan keberlanjutan adat Krui Pesisir Barat Lampung. Sebelum adanya listrik, masyarakat setempat membakar batok kelapa di depan rumah sebagai penerangan, yang kini kembali dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya, Kamis 27-03-2025).

Dalam pelaksanaannya, dilakukan pawai obor di jalan lingkungan, dengan sebagian rumah warga turut melaksanakan tradisi bakar batok kelapa. Sebagai upaya mengantisipasi potensi kemacetan lalu lintas serta menjaga keselamatan pengguna jalan, Polres Pesisir Barat menurunkan personel untuk mengamankan jalannya kegiatan tersebut.

Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra, S.I.K., M.H., melalui Kasi Humas Polres Pesisir Barat, IPTU Kasiyono, S.E., M.H., menyampaikan, “Kami memberikan pengamanan penuh pada kegiatan Memalam Pitu Likokh agar masyarakat dapat menjalankan tradisi ini dengan aman dan tertib. Kami juga berharap kegiatan ini dapat tetap dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya Pesisir Barat.” Ujar IPTU Kasiyono.

Selain pengamanan, pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan instansi terkait guna mengatur arus lalu lintas dan memastikan kelancaran kegiatan pawai obor, sehingga dapat berjalan dengan lancar tanpa mengganggu aktivitas masyarakat.

Dengan adanya pengamanan dari Polres Pesisir Barat, diharapkan tradisi Memalam Pitu Likokh dapat berjalan aman, tertib, dan melestarikan nilai-nilai budaya yang ada di Kabupaten Pesisir Barat.

(Humas Polres Pesisir Barat)