Sinarpos.com
Medan – Sumatera Utara menjadi salah satu provinsi di Sumatera yang berhasil menyelesaikan mega proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di wilayahnya. Baru-baru ini, salah satu ruas jalan tolnya pun berhasil mengukir prestasi dengan menjadi salah satu tol percontohan yang menyabet Sertifikat Predikat Konstruksi Berkelanjutan ‘Madya’. Pembangunan jalan tol di Sumatera terus digalakkan karena menjadi tonggak infrastruktur.
Penyerahan sertifikat ini menandai pengakuan atas keberhasilan dalam menerapkan prinsip-prinsip Konstruksi Bekerlanjutan sesuai Peraturan Menteri PUPR No.9 Tahun 2021.
Ruas jalan tol di Sumut tersebut yang dimaksud adalah jalan tol Binjai – Langsa Seksi Binjai – Stabat. Sebagai informasi, jalan tol Binjai – Stabat merupakan bagian dari pembangunan Jalan Tol Binjai – Pangkalan Brandan.
Mega proyek pembangunan jalan tol tersebut merupakan pilot project untuk penerapan green construction di lingkungan PT Hutama Karya (Persero) Group.
Aspek manajemen lingkungan dengan menyediakan infrastruktur pengelolaan limbah cair dan padat baik di lokasi kantor proyek dan area pekerjaan maupun kantor pengelola, aspek sumber-sumber dan siklus material, aspek tepat guna lahan, aspek sosial.
Dengan diterapkannya sejumlah aspek kriteria konstruksi berkelanjutan di atas, maka proyek ini tidak hanya menjadi contoh dalam konstruksi berkelanjutan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan keberlanjutan konstruksi di masa depan.
Diketahui, jalan tol Binjai – Langsa Seksi Binjai – Stabat nantinya akan menghubungkan dua provinsi yaitu, Sumatera Utara dan Aceh.
Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi 1 Binjai-Stabat sepanjang 11,8 km ini merupakan bagian dari Jalan Tol Binjai-Langsa sepanjang 131 km. Selain itu, jalan tol ini juga menjadi bagian dari JTTS yang menghubungkan Provinsi Lampung hingga Provinsi Aceh.
(ard/PT Hutama Karya)
