
Sinarpos.com
Pesisir Barat – Pesisir Barat – Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pesisir Barat mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini menyusul adanya persoalan yang menimpa Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat kabupaten, yang dinilai tidak dikelola dengan profesional.
Dikutip pemberitaan disalah satu media online lambarexpose.com perihal sempat molornya waktu pengukuhan paskibraka pesisir barat secara mendadak dengan alasan seragam pakaian dinas harian (PDH) yang belum Jadi Jumat(15/08/2024).
Sejumlah tokoh masyarakat menyayangkan kondisi tersebut, Menurut mereka, Paskibraka adalah simbol kehormatan, disiplin, dan kebanggaan daerah. Namun, persoalan yang terjadi justru mencoreng citra baik Pesisir Barat.
“Paskibraka itu aset daerah, mereka adalah generasi muda pilihan , mereka melaksanakan tugas mulia mengibarkan bendera merah putih dipuncak tertinggi , Kalau sampai muncul persoalan karena kelalaian atau ketidakprofesionalan pengelola, tentu sangat disayangkan,” ujar Ruspandi salah satu tokoh masyarakat,Ia menegaskan, Ketepatan waktu fasilitas pendukung seperti seragam PDH seharusnya sudah dipikirkan jauh hari serta semestinya diatur dengan baik agar tidak menimbulkan polemik di tengah masyarakat.
“Kesbangpol sebagai leading sector harusnya benar-benar siap, karena ini menyangkut nama baik kabupaten, di masa mendatang, Kesbangpol diminta bekerja lebih profesional dan memahami bahwa keberhasilan Paskibraka bukan hanya seremoni, melainkan bagian dari pembentukan karakter generasi penerus bangsa.” Tambahnya Ruspandi.
berharap ke depan pemerintah daerah, khususnya Kesbangpol, lebih serius dan profesional dalam mengelola kegiatan Paskibraka. Hal ini penting agar momentum sakral peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia berjalan khidmat dan penuh makna, serta tidak lagi diwarnai persoalan yang mencederai semangat kebangsaan.