“Kebaikan Datang Tanpa Dikenang, Tapi Dampaknya Akan Terus Terasa”

Sinarpos.com

Lampung – Dalam Kehidupan, kita sering mendengar pepatah, “Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai.” Namun, kenyataan tidak selalu demikian. Ada kalanya kita menanam kebaikan, membantu, membimbing, dan mendidik seseorang hanya untuk akhirnya dikecewakan. Realita seringkali tidak seindah harapan, ada saat dimana apa yang ditabur tidak semuanya berbuah manis, Senin (01-09-2025).

Loyalitas dan rasa terima kasih memang tidak bisa dipaksakan, tetapi seharusnya tetap menjadi bagian dari budaya profesional. Jangan sampai kita menjadi pribadi yang hanya menerima tanpa pernah mengingat siapa yang dulu pernah membantu kita.

Pengalaman adalah pelajaran penting dalam hidup, bahwa loyalitas tidak selalu dihargai, perjuangan tidak selalu diakui. Namun satu hal yang bisa kita yakini, sejarah tidak akan pernah bisa membohongi siapa yang benar-benar pernah membantu, dan siapa yang hanya singgah untuk sesaat.

Hilangnya nilai dasar keterbukaan, persaudaraan, dan perjuangan bersama. Serta ketika visi dan misi juga sudah tidak sejalan, maka di sanalah ruh perjuangan sebenarnya telah hilang, amanah dipelintir, dan perjuangan yang dilakukan seakan dihapus begitu saja.

Beberapa alasan mengapa seseorang bisa bersikap demikian:

  1. Ego dan Rasa Percaya Diri Berlebihan, Setelah merasa cukup mampu, sebagian orang lupa bahwa mereka sampai di titik itu bukan hanya karena usaha mereka sendiri, tetapi juga berkat bantuan orang lain.
  2. Lingkungan yang Mempengaruhi, Beberapa orang lebih memilih menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya, bahkan jika itu berarti melupakan orang-orang yang pernah berjasa bagi mereka.
  3. Tidak Diajarkan untuk Berterima Kasih, Rasa terima kasih bukan hanya soal kata-kata, tetapi kebiasaan yang dibangun sejak kecil. Sayangnya, tidak semua orang tumbuh dengan kesadaran ini.

Bagaimana Menyikapi.?

1.Jangan Menyesali Kebaikan, menjadi orang baik tidak pernah salah. Jika ada yang tidak tahu berterima kasih, itu adalah masalah mereka, bukan kita.

2. Pilih Orang yang Pantas untuk Dibantu, Tidak semua orang layak mendapatkan usaha terbaik kita. Perhatikan karakter seseorang sebelum memberikan kepercayaan penuh.

3. Fokus pada Orang-Orang yang Menghargai, daripada memikirkan mereka yang melupakan, lebih baik kita menginvestasikan energi pada mereka yang tetap loyal dan menghargai bantuan yang diberikan.

Bagi yang pernah dikecewakan, ingatlah bahwa kebaikan tidak selalu mendapat balasan yang sepadan. Namun, percayalah, apa yang kita berikan tidak pernah benar-benar sia-sia. Ada orang-orang yang tetap mengingat dan menghargai, dan merekalah yang layak mendapatkan perhatian kita.

Jadi Sudahkah Kita berterimakasih kepada orang yang pernah membantu kita.??

  • BERITA TERKAIT

    BERITA KHUSUS (VIDEO STREAMING)

    GIIAS 2025

    Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

    Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

    Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

    Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

    Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

    Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

    Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

    Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

    Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar

    Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar