Sekjen Presidium CIMAHI KITA Berikan Tanggapan Terkait Statemen Mendagri
CIMAHI || Menanggapi Berita Viral Tentang Pemberhentian Dikdik S.Nugrahawan S.si.,M.M Sebagai Pj. Walikota Cimahi. Sekjen Presidium Cimahi KITA Menyesalkan Bahasa Media Detik.com Dengan Memakai bahasa COPOT yang Selanjutnya di ikuti oleh media lainnya sehingga menjadi Tranding Topik di Nasional.
1.Bahasa Copot yang disematkan pada proses pergantian PJ.Walikota Cimahi dirasa Kurang Pantas dan Tidak etis
Karena sejatinya Telah Melukai perasaan Masyarakat Kota Cimahi secara Umum
2.Pernyataan Mendagri Tentang Pergantian PJ. Walikota Cimahi di akhir masa jabatan dengan Alasan Cimahi Tidak bisa mengendalikan Inflasi, Saya pikir itu Tidak berbanding lurus dengan data resmi BPS yang Mencatat Trend Kota Cimahi mengarah ke arah yang lebih baik bahkan dibawah rata rata angka Inflasi Jawa Barat.
Tentunya ini menjadikan pertanyaan Besar untuk Warga Cimahi yang menyimak dan memperhatikan Proses Pergantian PJ. Walikota Cimahi
Masyarakat kota Cimahi TIDAK melakukan Intervensi pada Keputusan Mendagri karena itu merupakan Hak Prerogatif dari Bapak Mentri Dalam Negri.
Yang Menjadi Persoalan adalah terjadinya Penggiringan Opini Publik akibat Pemberitaan Media
Dan Alasan Pergantian yang SANGAT TIDAK TEPAT
Terima kasih
Heri Sambas
Sekjen presidium
Cimahi KITA
(Achmad $**)