SINARPOS.COM

PURWAKARTA || Seorang wanita berinisial RM mengaku ketahui kejadian kades Plered lakukan hubungan intim di kantor desanya bersama S’ yang merupakan teman RM.

“Awalnya kami minum minum bersama kades, SM, JB, Abah, Sp, Ag dipojok kantor desa”

“Setelah minum-minum itu, S’ kemudian masuk ke ruang kantor kades dan kemudian pintu di tutup dari dalam, tak lama lampu ruangan di dalam kantor dimatikan”

“Saya bersama yang lainnya minum-minuman sejenis Amer di ruang pelayanan”

“Kesal mereka di dalam sebab rokok habis, pintu ruang kades saya ketuk”

“Kades membuka pintu dengan kondisi berkeringat dengan busana yang sudah berbeda dari saat pertema masuk, kemudian memberikan uang untuk beli rokok”

“Setelah S’ keluar dari ruangan itu saya pertanyakan ngapain aja di dalam tadi”

“S’ menjawab dengan jujur jika di ruangan tersebut tadi melakukan hubungan intim dengan kades”

“Kejadian tersebut berlangsung diperkirakan sekitar 01:00 dini hari,

“Dan itu dilakukan kades dengan S’ sebelum mereka menikah, tutupnya.”

Pada pertemuan yang di gelar di aula Desa 20/09/23, kades Plered mengatakan,

“dirinya lakukan hubungan intim dengan S’ di ruang kerjanya itu saat berstatus menikah siri”

Mendengar pernyataan itu, S’ yang tanpa diduga hadir di pertemuan itu membantah semua keterangan kepala desa.

S’ dengan tegas jelaskan di hadapan semua pihak yang hadir

“hubungan intim tersebut dilakukannya dengan kades sebelum menikah”

“Saya berani bersumpah dihadapan Al’quran jika apa yang saya katakan saat ini benar”

“Saya menantang pak lurah untuk bersumpah dihadapan Al Qur’an kalo berani, ungkapnya.”

Ketua MUI desa Plered secara tegas menyatakan sikap bahwa pihaknya tidak ridho jika Kantor Desa dijadikan tempat untuk berbuat hal tercela itu.

Dan atas hal tersebut meminta kepala desa untuk mengundurkan diri demi nama baik Plered.

(Red**)