Ziarah Goa Sajdah, Jejak Sujud Panjang Rasulullah ﷺ di Jabal Sila’

Rombongan ziarah yang dipimpin Syekh Acep melanjutkan perjalanan menuju Goa Sajdah, atau dikenal pula sebagai Goa Bani Haram, yang terletak di kawasan Jabal Sila’, tidak jauh dari rumah sahabat Nabi ﷺ, Sayyiduna Jabir bin Abdullah.

Setelah menempuh pendakian singkat, rombongan tiba di lokasi Goa Sajdah. Tempat ini bukan berupa gua besar, melainkan sebuah cekungan batu yang diyakini menjadi lokasi Rasulullah ﷺ melakukan sujud yang sangat panjang. Di lokasi tersebut, Syekh Acep mempersilakan Syekh Yasir untuk menyampaikan riwayat hadits terkait peristiwa bersejarah yang terjadi di tempat itu.

Syekh Yasir menuturkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada masa Perang Khandaq. Saat itu, kaum muslimin berada dalam kondisi sangat sulit akibat pengepungan pasukan sekutu kaum kafir yang berlangsung selama berhari-hari, bahkan lebih dari satu bulan. Parit (khandaq) yang dibangun belum mampu memukul mundur musuh, sementara tekanan dan kekhawatiran terus membayangi kaum muslimin.

Di tengah situasi genting tersebut, sahabat Nabi ﷺ, Mu’adz bin Jabal, mencari Rasulullah ﷺ karena tidak menemukannya di tempat biasa beliau berada. Setelah melakukan pencarian, Mu’adz akhirnya menemukan Rasulullah ﷺ berada di Goa Sajdah dalam keadaan sujud yang sangat lama.

Lamanya sujud tersebut membuat Mu’adz bin Jabal diliputi rasa cemas. Bahkan, ia sempat turun dari lokasi itu dan kembali lagi, sementara Rasulullah ﷺ masih belum mengangkat kepala dari sujudnya.

“Aku sampai berprasangka buruk. Aku mengira ruh beliau telah dicabut,” tutur Sayyiduna Mu’adz bin Jabal.

Tak lama kemudian, Rasulullah ﷺ mengangkat kepala dari sujudnya dan menjelaskan bahwa Malaikat Jibril telah mendatanginya di tempat tersebut. Jibril menyampaikan salam dari Allah, lalu menyampaikan pertanyaan, “Apa yang engkau inginkan Aku perbuat terhadap umatmu?”

Rasulullah ﷺ menjawab, “Allah lebih mengetahui.” Jibril kemudian pergi dan kembali dengan membawa jawaban dari Allah, “Sesungguhnya Aku tidak akan menyusahkan umatmu.”

Mendengar kabar tersebut, Rasulullah ﷺ kembali bersujud. Beliau menegaskan bahwa sujud merupakan sebaik-baik bentuk pendekatan diri seorang hamba kepada Allah عز وجل.

Di tempat yang sunyi dan sederhana ini, keselamatan umat Rasulullah ﷺ diputuskan. Di ruang yang sempit, rahmat Allah diluaskan. Dan melalui sujud yang panjang, cinta dan kasih sayang Nabi ﷺ kepada umatnya diabadikan sepanjang masa.**

  • BERITA TERKAIT

    BERITA KHUSUS (VIDEO STREAMING)

    Kasus Penyerobotan Lahan 1.564 Hektare Mukhtar & Srimahyuni: Ratu Prabu 08 Surati Polres dan Kuasa Hukum Desak Polres Bertindak Tegas

    Kasus Penyerobotan Lahan 1.564 Hektare Mukhtar & Srimahyuni: Ratu Prabu 08 Surati Polres dan Kuasa Hukum Desak Polres Bertindak Tegas

    Exhumasi Imam Komaini Sidik: Bongkar Tabir Kebohongan Kasus Pembunuhan di Rimbo Bujang

    Exhumasi Imam Komaini Sidik: Bongkar Tabir Kebohongan Kasus Pembunuhan di Rimbo Bujang

    GIIAS 2025

    Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

    Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

    Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

    Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

    Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

    Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya
    error: Maaf.. Berita ini diprotek