
Oleh: Sam Permana
Dalam rangka meningkatkan literasi keagamaan di tengah masyarakat, Syech Hilman kembali menyampaikan rangkaian kajian mengenai dua puluh sifat wajib dan mustahil bagi Allah. Pada sesi terbaru, beliau menyoroti pembahasan tentang sifat pertama dan paling mendasar, yaitu Wujud.

Sifat Wujud menegaskan bahwa Allah itu Ada dengan keberadaan yang pasti dan tidak bergantung pada apa pun. Dalam akidah Islam, keyakinan ini merupakan fondasi yang tidak dapat dipisahkan dari keimanan seorang muslim. Lawan dari sifat ini adalah Adam, yang berarti tiada, dan mustahil berlaku bagi Allah.
Menurut Syech Hilman, keberadaan Allah dapat dipahami melalui ciptaan-Nya. Keindahan dan keteraturan alam menjadi bukti bahwa tidak mungkin ada makhluk tanpa Sang Pencipta. “Segala yang kita saksikan di jagat raya merupakan tanda nyata adanya Zat Yang Maha Mengadakan,” jelas beliau dalam sesi ceramah.

Beliau juga menambahkan bahwa penghayatan terhadap sifat Wujud memiliki dampak langsung pada kehidupan seorang mukmin. Mengetahui bahwa Allah selalu hadir, menciptakan, serta mengatur seluruh urusan hamba-hamba-Nya, akan menumbuhkan sikap pasrah, yakin, dan hanya bergantung kepada-Nya dalam setiap keadaan.

Program kajian ini diharapkan menjadi sarana bagi masyarakat untuk memperdalam pemahaman akidah dan memperkukuh hubungan spiritual dengan Allah. Dengan mengenal sifat-sifat-Nya, umat dapat menata kembali cara beribadah sekaligus memperkuat fondasi keyakinan dalam kehidupan sehari-hari.**






