Keluarga Besar Haji Maman Sumbang 7 Ekor Kerbau Kurban, Sebarkan Kebahagiaan hingga ke Pelosok pada Idul Adha 1446 H
SINARPOS.com Bandung, 6 Juni 2025 || Dalam semangat berbagi dan mempererat silaturahmi, keluarga besar Haji Maman kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat pada momen Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah dengan menyembelih sebanyak tujuh ekor kerbau sebagai hewan kurban.
Proses penyembelihan dilakukan di Kampung Gombong, RT 02 RW 09, Desa Margamulya, Kecamatan, Kabupaten Bandung, yang menjadi saksi semangat kebersamaan dan kepedulian sosial yang tinggi.
Idul Adha, yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah 1446 H, merupakan salah satu hari besar dalam Islam yang sarat makna spiritual dan sosial. Kata Idul Adha sendiri berasal dari bahasa Arab, yakni ‘Id yang berarti “perayaan”, dan Adha yang berarti “kurban”.
Oleh karena itu, masyarakat sering menyebutnya sebagai Hari Raya Kurban atau Lebaran Haji, yang juga bertepatan dengan puncak ibadah haji di Tanah Suci Makkah.
Momentum ini tidak hanya menjadi simbol ketaatan kepada Allah SWT, tetapi juga ajang refleksi atas nilai-nilai pengorbanan yang diteladankan oleh Nabi Ibrahim a.s., yang rela mengorbankan putranya, Nabi Ismail a.s., demi menjalankan perintah Allah. Namun sejatinya, Nabi Ibrahim tidak diperintahkan untuk membunuh anaknya, melainkan untuk melepaskan rasa kepemilikan duniawi yang selama ini dianggap milik pribadi.

Pesan spiritual ini mengajarkan bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah titipan Allah SWT, dan terkadang kita harus rela melepasnya demi ketaatan dan keikhlasan.
Dalam suasana penuh kekhidmatan dan semangat berbagi, Haji Maman menegaskan bahwa penyembelihan hewan kurban bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan bentuk nyata dari kepedulian sosial kepada sesama, khususnya bagi kaum dhuafa dan masyarakat yang kurang mampu.
“Kurban ini bukan untuk saya pribadi atau keluarga, tapi untuk masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu. Dagingnya kami distribusikan tidak hanya untuk warga sekitar saja, tapi juga hingga ke daerah-daerah terpencil yang jarang merasakan daging kurban. Semua harus merasakan nikmatnya Hari Raya Kurban,” ungkap Haji Maman dengan penuh haru.
Tujuh ekor kerbau yang disembelih mewakili semangat kebersamaan dan keberkahan. Daging kurban kemudian dibagikan secara merata kepada warga sekitar dan masyarakat di pelosok yang membutuhkan, sebagai wujud implementasi ajaran Islam dalam memperhatikan kesejahteraan umat.
Kegiatan ini disambut antusias oleh warga Kampung Gombong dan sekitarnya. Selain mendapatkan manfaat langsung berupa daging kurban, masyarakat juga merasakan hangatnya tali silaturahmi yang semakin erat.
Tidak sedikit yang mengungkapkan rasa syukur dan haru atas perhatian keluarga Haji Maman yang setiap tahunnya konsisten berkurban dalam jumlah besar.
Kurban Sebagai Bentuk Kepekaan Sosial
Perayaan Idul Adha tahun ini bukan hanya tentang ritual penyembelihan hewan, melainkan juga menjadi simbol kepekaan sosial dan kemanusiaan.
Di tengah tantangan ekonomi yang masih dirasakan banyak lapisan masyarakat, kehadiran sosok dermawan seperti Haji Maman menjadi inspirasi dan teladan dalam mewujudkan nilai-nilai Islam yang inklusif dan berkeadilan.
Kurban bukan tentang seberapa besar hewan yang disembelih, tetapi seberapa besar keikhlasan dan kepedulian yang diberikan kepada sesama.
Dalam konteks ini, tindakan Haji Maman memberikan teladan bahwa semangat berkurban juga bisa menjadi jembatan mempererat ukhuwah Islamiyah dan membangun solidaritas sosial yang kuat.
Eksplorasi konten lain dari SINARPOS.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.