SINARPOS.com – Karawang, 26 April 2025 || Suasana duka menyelimuti sebuah kontrakan sederhana yang sekaligus difungsikan sebagai warung makan Padang di wilayah desa Wanasari kecamatan teluk Jambe barat kabupaten Karawang, Jawa Barat. Seorang pria muda berusia 24 tahun, diketahui bernama Erwin, ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tragis dengan cara gantung diri menggunakan tali plastik.

Tim media SINARPOS.com, yang berada langsung di Tempat Kejadian Perkara (TKP), melaporkan bahwa penemuan jenazah terjadi pada hari ini. Tepatnya pukul 2.30 siang hari oleh pihak keluarga nya yang datang berkunjung,Aparat keamanan tampak telah berada di lokasi untuk melakukan proses evakuasi dan olah TKP.

Penemuan mayat Erwin berawal dari rasa khawatir sang kakak sepupu, yang selama dua hari terakhir tidak dapat menghubungi Erwin, dan melihat warung yang biasa dikelola Erwin tutup tanpa kabar. Kakak sepupu yang juga pemilik warung Padang di daerah Tegal Danas, Cikarang, sempat beberapa kali menelepon dan memintanya datang, namun Erwin tidak pernah muncul dan memberikan kabar balasan.

Khawatir terjadi sesuatu, kakak sepupu Erwin akhirnya memutuskan mendatangi kontrakan tersebut. Setibanya di lokasi, ia dibuat shock oleh pemandangan mengerikan: Erwin ditemukan dalam posisi tergantung di pintu tengah kontrakan, menggunakan seutas tali plastik.

Segera, pihak kepolisian Karawang yang mendapat laporan warga, tiba di lokasi untuk mengamankan TKP, mengevakuasi jenazah, dan melakukan olah tempat kejadian. Tim medis pun mengonfirmasi bahwa Erwin telah meninggal dunia.

Pihak berwenang masih melakukan pendalaman terkait kasus ini. Belum diketahui secara pasti apakah tindakan tersebut murni bunuh diri atau ada faktor lain yang melatarbelakangi.

Menurut informasi yang dihimpun oleh tim SINARPOS.com, Erwin merupakan seorang bujangan asal Padang yang sejak kecil telah menjalani kehidupan yang penuh ujian.

Dari penelusuran latar belakang, diketahui bahwa hidup Erwin tidaklah mudah. Sejak usia tiga tahun, Erwin telah kehilangan ibunya, dan ayahnya pun menghilang tanpa jejak. Diasuh oleh kakak sepupu, Erwin berjuang hingga mandiri, bahkan mengelola usahanya sendiri di usia muda.

Meski hidup sederhana, Erwin dikenal sebagai pribadi yang pekerja keras dan jarang mengeluh. Tak ada tanda-tanda mencurigakan yang diperlihatkan kepada keluarga maupun kerabat dekat sebelum tragedi ini terjadi.

Sang ibu meninggal dunia saat Erwin masih berusia 3 tahun, sementara sang ayah dikabarkan menghilang tanpa jejak. Sejak itu, Erwin diasuh oleh kakak sepupunya yang telah menyekolahkannya hingga dewasa.

Erwin dikenal sebagai sosok mandiri. Ia mengelola sebuah warung makan Padang yang juga menjadi tempat tinggalnya di Karawang. Kakak sepupunya sendiri memiliki warung serupa di kawasan Tegal Danas, Cikarang.

“Biasanya kalau ada masalah, dia cerita. Tapi ini sama sekali tidak ada tanda-tanda. Dua hari nggak buka warung, kami kira dia hanya butuh istirahat. Nggak nyangka akhirnya begini…” ujar kakak sepupu Erwin dengan suara bergetar saat diwawancarai oleh tim SINARPOS.com.

Pihak keluarga korban hingga saat ini masih enggan memberikan banyak keterangan, tampak terpukul atas kepergian Erwin. Sementara itu, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan motif pasti di balik kejadian ini.

Sementara itu, suasana haru dan isak tangis mewarnai lokasi kejadian, terutama dari pihak keluarga dan kerabat dekat yang tidak menyangka Erwin akan mengakhiri hidupnya dengan cara tragis seperti ini.

Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga korban belum dapat memberikan keterangan resmi terkait motif atau penyebab pasti Erwin nekat mengakhiri hidupnya.

Jenazah Erwin dibawa ke rumah Kaka sepupu ditegal danas dan dikebumikan disana ,pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum .

Tragedi ini menjadi pengingat pahit betapa pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, terutama di kalangan anak muda yang tampak tegar namun menyimpan beban berat sendirian.

Tim SINARPOS.com akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan menyajikan informasi terbaru langsung dari lapangan.

**Iyut Ermawati