Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Kematian Imam Komaini Siddik di Rimbo Bujang Diduga Sarat Kejanggalan: Publik Desak Transparansi Penegakan Hukum

SINARPOS.com, Jambi 27 Juni 2025 || Peristiwa kematian Imam Komaini Siddik, pria berusia 38 tahun, di Jalan Jati, Unit VI, Desa Mekar Kencana, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi pada Kamis dini hari, 18 Juni 2025, kini menjadi pusaran polemik dan sorotan tajam publik. Dugaan pembunuhan yang disebut terjadi akibat aksi massa terhadap korban, kini justru berbalik arah: benarkah kematian Imam adalah hasil rekayasa atau pengalihan isu?

Menurut laporan investigasi tim lapangan SINARPOS.com, berbagai keterangan dari warga sekitar RT 25 RW 00 menyebutkan adanya ketidaksesuaian antara informasi resmi dan kenyataan di lapangan. Bahkan, sebagian warga terang-terangan menyebut “Ada sinetron di balik kasus ini.”

Kronologi Versi Warga: Dugaan Kematian Tidak Wajar

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari beberapa saksi di lokasi kejadian, korban diduga tewas setelah tertangkap basah mencuri buah sawit milik warga bernama J. Harianja bersama dua rekannya, berinisial H dan TB, sekitar pukul 02.00 WIB di perkebunan sawit di desa Mekar Kencana, yang dikenal sebagai jalur menuju PKS PTP VI Emplasmen.

Namun, yang menjadi pertanyaan besar adalah narasi yang berkembang bahwa korban meninggal akibat diamuk massa, padahal tidak ditemukan kerumunan warga atau tindakan massa di lokasi kejadian.

Hal ini diperkuat oleh pernyataan resmi tertulis yang ditandatangani RT, Kepala Dusun, dan Kepala Desa Unit VI bahwa tidak ada aksi pengeroyokan massa pada malam itu.

Dugaan Kuat Pelaku Bukan Massa, Tapi Pemilik Kebun dan Oknum APH, Ada Apa di Balik Kasus Ini?

Salah satu pengakuan mengejutkan datang dari adik kandung korban, Ahmad Pahri (34), yang ditemui di kediamannya di Perumahan PTP VI Emplasmen. Ia menegaskan bahwa Imam diduga dipukul hingga tewas oleh pemilik kebun, J. Harianja, bersama beberapa rekannya.

Lebih lanjut, terdapat indikasi kuat keterlibatan dua orang oknum aparat penegak hukum (APH) berinisial D dan C, yang diduga berada di lokasi kejadian atau minimal mengetahui peristiwa berdarah tersebut secara langsung. Beberapa warga mengaku melihat mobil patroli dinas kepolisian terparkir di sekitar lokasi malam itu.

Baca Juga:

DUGAAN OKNUM TASPEN LAMPUNG MEMPERDAYA KONSUMEN UNTUK MENIPU DATA DANA KEMATIAN

Namun, asal instansi kendaraan tersebut masih dirahasiakan, dan hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak kepolisian, khususnya dari Polsek Rimbo Bujang maupun Polres Tebo.

Publik kini mempertanyakan beberapa hal mendasar:

  1. Mengapa hanya satu tersangka yang diamankan, yakni berinisial H?
  2. Kemana pelaku lainnya termasuk TB dan pemilik kebun yang diduga turut melakukan kekerasan?
  3. Mengapa informasi awal menyebutkan pengeroyokan massa, padahal semua pihak desa telah membantahnya?
  4. Apakah benar ada upaya menutup-nutupi keterlibatan oknum aparat?

Pihak keluarga, yang dalam kondisi pasrah dan terbatas secara ekonomi, berharap kasus ini tidak berhenti hanya dengan satu tersangka. Mereka mendesak agar seluruh pelaku kekerasan terhadap Imam diusut tuntas, termasuk oknum aparat jika terbukti terlibat.

“Kami percaya hukum akan berpihak kepada yang benar. Tapi kami mohon, tolong jangan ada yang ditutup-tutupi,” ungkap Ahmad Pahri dengan mata berkaca-kaca.

Kesimpulan Sementara

  • Kematian Imam Komaini Siddik diduga bukan akibat amuk massa sebagaimana narasi awal yang beredar.
  • Terdapat keterangan kontradiktif antara informasi warga dan pernyataan resmi desa.
  • Dugaan keterlibatan pemilik kebun dan oknum aparat penegak hukum semakin menguat.
  • Publik menuntut transparansi dan keadilan, serta desakan agar kasus ini tidak berhenti pada satu tersangka saja.
Baca Juga:

Polisi Selidiki Kematian Tragis Kakak Beradik di Kabupaten Pesisir Barat

Saat ini, tim investigasi dari media nasional bersama SINARPOS.com masih melakukan penggalian informasi lanjutan, termasuk berkoordinasi dengan rumah sakit, saksi-saksi kunci, dan aparat penegak hukum untuk memastikan kebenaran kasus ini.

Hingga berita ini diterbitkan, Kami masih menunggu konfirmasi resmi dari Kapolres Tebo dan Kapolsek Rimbo Bujang, serta membuka ruang hak jawab dari semua pihak terkait.

Kami akan terus mengawal kasus ini dan akan terus diperbarui seiring masuknya informasi dan fakta baru.


**Laiden Sihombing (Tim)

BERITA TERKAIT

Tulis Komentar Anda Tentang Informasi ini

BERITA KHUSUS (VIDEO STREAMING)

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar

Diduga Bertindak Sepihak, Bank Mandiri Lelang Rumah Warga Balangan Tanpa Peringatan Resmi

Diduga Bertindak Sepihak, Bank Mandiri Lelang Rumah Warga Balangan Tanpa Peringatan Resmi

Pemagaran Sepihak Tanah Fasum Warga Sampali, Diduga Ilegal, Warga Tuntut Pengusutan Tuntas Dugaan Mafia Tanah

Pemagaran Sepihak Tanah Fasum Warga Sampali, Diduga Ilegal, Warga Tuntut Pengusutan Tuntas Dugaan Mafia Tanah

Penuh Haru dan Kebersamaan, Acara Perpisahan SMP Islam Soedirman PB Mandiri Kota Bekasi Tinggalkan Kesan Mendalam

Penuh Haru dan Kebersamaan, Acara Perpisahan SMP Islam Soedirman PB Mandiri Kota Bekasi Tinggalkan Kesan Mendalam

PT Jui Shin Indonesia Bagikan 1.550 Paket Sembako Kepada Warga Terdekat Menjelang Idul Fitri 1446 H

PT Jui Shin Indonesia Bagikan 1.550 Paket Sembako Kepada Warga Terdekat Menjelang Idul Fitri 1446 H