
Sinarpos.com
Deliserdang – Jenazah Nazwa Aliya (19) yang meninggal di Kamboja akhirnya tiba di rumah duka di Jalan Beo, Gang Sejahtera, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (31/8/2025) pagi.
Isak tangis sang ibu, Laniari Hasibuan, langsung pecah menyambut kedatangan jenazah putri kesayangannya yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) itu.
Seketika suasana haru menyelimuti rumah duka yang telah dipenuhi para kerabat, jiran, dan warga lainnya.
Jenazah Aliya yang tampak ditempatkan di sebuah peti yang dibungkus plastik transparan tiba di rumah duka dengan diantar ambulans yang menjemput di Bandara Kuala Namu.
Setelah membuka peti jenazah, Lanniari memastikan bahwa jenazah adalah benar Nazwa Aliya.
Dengan suara terbata, ia meluapkan kesedihannya di hadapan jenazah Aliya.
“Maafkan mama, nak. Mama tidak bisa membahagiakanmu dan mewujudkan cita-citamu. Semoga kau tenang di sana,” ucapnya sambil menangis terisak.
Jenazah Aliya selanjutnya dimakamkan sebelum Salat Zuhur di taman pemakaman umum yang lokasinya tak jauh dari rumah duka.
Sebelumnya pesawat yang membawa jenazah Nazwa Aliya mendarat di Bandara Kuala Namu sekitar pukul 08.30 WIB.
Pemulangan jenazah Aliya dari Kamboja ke Tanah Air dapat terlaksana berkat bantuan sejumlah pihak, termasuk dermawan yang menanggung seluruh biaya proses pemulangan.
Dari Bandara Kuala Namu, peti berisi jenazah Aliya dijemput menggunakan ambulans dan dibawa ke rumah duka dengan pengawalan relawan dari kalangan driver ojek online, anggota ormas GRIB Jaya, serta perwakilan Kementerian Luar Negeri dalam hal ini Rina Setyawati selaku Direktur Kerja Sama Pembangunan Internasional.
Pihak keluarga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses pemulangan jenazah Aliya.
“Semoga Tuhan membalas kebaikan semua pihak yang telah peduli pada almarhumah Nazwa,” ujar perwakilan keluarga.
(ard)