
Sinarpos / Konawe Kepulauan – 24 September 2025
Dinas Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) LIRA Konawe Kepulauan mengeluarkan pernyataan keras terkait dugaan praktik nakal di salah satu SPBU di wilayah Konkep. Fakta di lapangan menunjukkan kendaraan roda dua dan roda empat bisa mengisi BBM berkali-kali dalam sehari. Fenomena ini dituding sebagai bentuk pembiaran yang mengkhianati hak rakyat kecil.
Kadis Polhukam LIRA Konkep (Eman) menilai pengelola SPBU sudah kelewat batas.
“SPBU bukan warung pribadi apalagi markas mafia. Tapi kalau dibiarkan seperti ini, sama saja SPBU sudah jadi penjual keadilan rakyat—BBM yang mestinya untuk masyarakat luas, malah jadi barang dagangan oknum,” tegas eman.
Ia menambahkan, praktik semacam ini hanya akan mempercepat kelangkaan BBM dan memicu keresahan sosial. Yang lebih menyakitkan, masyarakat kecil harus antre panjang bahkan pulang dengan jerigen kosong, sementara ada oknum kendaraan yang bebas mondar-mandir isi berkali-kali.
“Kalau pekerja swasta main-main, mereka bisa dipecat. Kalau ASN lalai, mereka bisa dihukum disiplin. Tapi SPBU yang bermain dengan hajat hidup orang banyak? Malah aman-aman saja! Ini logika macam apa?!” sindirnya keras.
LIRA Konkep menuntut langkah cepat:
- Pertamina segera menurunkan tim pengawas khusus untuk membongkar praktik kotor di lapangan.
- Pemda dan aparat hukum tidak boleh tutup mata—jangan sampai rakyat menilai mereka ikut menikmati.
- Sanksi tegas dan pencabutan izin terhadap SPBU yang terbukti jadi ladang bisnis oknum.
“Kalau SPBU masih bermental mafia, maka jangan salahkan rakyat kalau mulai turun ke jalan menuntut keadilan. BBM itu hak rakyat, bukan barang dagangan segelintir orang serakah,” tutup Eman.
Laporan : Redaksi