
Sinarpos.com
Medan – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) mempercepat pemulihan akses telekomunikasi di seluruh wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Tercatat sebanyak 2.804 BTS terdampak akibat bencana banjir dan longsor di tiga provinsi. Dari jumlah tersebut, 681 BTS ada di Sumut.
Hal itu disampaikan Menteri Komdigi Meutya Hafid pada Rapat Koordinasi Penanganan Akses Telekomunikasi pada Bencana Banjir dan Tanah Longsor Sumatra di Balai Monitoring Medan, Senin (1/12/2025).
“Di Sumut pemulihan akses telekomunikasi sudah mencapai 90%. Diharapkan pada tanggal 5 mendatang, seluruh akses sudah semakin bertambah pemulihannya,” ujarnya.
Berdasar data yang diterima jumlah BTS yang terdampak terus bertambah sejak 26 November 2025. Dari 1.153 menjadi 2.463 pada 28 November 2025. Namun pada 29 November berhasil dipulihkan 707 BTS.
“Namun kemudian karena ada gangguan listrik, di hari berikutnya ada tambahan BTS yang terdampak. Per 1 Desember, kecuali di Sumatra Barat, dua wilayah yaitu di Aceh dan Sumatra Utara masih ada kenaikan karena tambahan gangguan akibat belum pulihnya keseluruhan layanan, baik itu listrik dan juga lain-lain,” ucapnya.
Ia mengatakan pihaknya bersama para operator masih memiliki tantangan dalam pemilihan telekomunikasi. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama untuk melakukan percepatan pemulihan tersebut.
“Sejak awal fokus Kementerian Komdigi bersama-sama dengan para operator adalah satu, yaitu mempercepat pemulihan akses telekomunikasi di seluruh wilayah terdampak. Agar masyarakat dapat menghubungi keluarganya, menerima informasi resmi, dan juga mengakses layanan-layanan darurat,” ujarnya
Rakor ini dihadiri Dirjen Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto, Ketua DPRD Sumut Erni Sitorus, seluruh operator seluler, PT POS Indonesia, Starlink, serta Kepala LPP RRI Medan Besty Simatupang, Kepala TVRI Sumut, dan Kepala Antara Biro Sumut Irwan Arfah.
(ard)






