Kecelakaan Pedagang Bakso di Simpang 3 SKB KM 3 Padang: Sampai Kapan Pemerintah Tutup Mata?

SINARPOS.com Bungo, 12 Juni 2025 || Kejadian memilukan kembali terjadi di Simpang 3 SKB KM 3 arah Padang. Seorang pedagang bakso keliling, yang sehari-hari menggantungkan hidupnya dari hasil berjualan demi mencukupi kebutuhan rumah tangga dan biaya pendidikan anak-anaknya, menjadi korban kecelakaan lalu lintas.

Insiden ini kembali menyuarakan pertanyaan lama yang tak kunjung mendapat jawaban tegas: Sampai kapan simpang 3 SKB ini dibiarkan tanpa perhatian serius dari pemerintah? Haruskah menunggu ada korban jiwa lagi?

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat malam, 12 Juni 2025 pukul 20.15 WIB. Saat itu, pedagang bakso berinisial L, bersama sang istri, tengah mengendarai sepeda motor yang membawa gerobak jualan mereka.

Namun nahas, saat mencoba menghindari kendaraan dari arah pasar yang melaju dengan kecepatan tinggi dan melawan arah, L terpaksa mengelak dan menurunkan sepeda motornya ke bahu jalan. Akibatnya, sepeda motor berikut gerobak berisi dagangan terbalik dan seluruh isi dagangan tumpah ruah ke jalanan.

Tak hanya mengalami kerugian materi akibat hilangnya seluruh dagangan, L dan istrinya juga harus menelan kenyataan pahit: mereka tak dapat melanjutkan jualan malam itu. Perjuangan mencari nafkah berubah menjadi tragedi karena kelalaian sistem dan kurangnya perhatian terhadap keselamatan di area publik.

Kurangnya Rambu dan Infrastruktur Pemicu Kecelakaan

Simpang 3 SKB KM 3 ini telah lama dikenal sebagai titik rawan kecelakaan. Tidak adanya rambu lalu lintas, marka jalan yang tidak jelas, dan minimnya penerangan membuat kawasan ini sangat berisiko, terutama di malam hari.

Ditambah dengan masih banyaknya pengendara yang abai terhadap aturan lalu lintas, menjadikan simpang ini seperti “ranjau” yang sewaktu-waktu bisa memakan korban.

Salah satu pedagang di sekitar lokasi menyebut, “Kalau saja Pak L tidak menghindar malam itu, mungkin bukan hanya dagangannya yang tumpah, tapi bisa saja nyawanya dan istri melayang. Tapi justru karena ia mengalah dan mengelak, ia sendiri yang jadi korban. Sekarang dia tidak bisa jualan, semua baksonya tumpah.”

Kejadian ini bukan yang pertama terjadi di lokasi tersebut. Melihat semakin banyaknya korban, Laiden Sihombing, Ketua DPC RATU PRABU 08 Kabupaten Bungo, langsung mengambil inisiatif menyampaikan laporan kepada tim Bupati terpilih Dedy Purra, SH, M.Kn.

Salah satu anggota tim ring 1, Jhon Parlin Gultom, merespons cepat dan menyatakan bahwa seluruh titik rawan di wilayah tersebut telah diinventarisasi dan akan segera dibenahi.

“Data sudah kita pegang. Kita akan pastikan tidak ada lagi simpang yang jadi tempat jatuhnya harapan warga kecil. Ini akan menjadi prioritas,” ujar Jhon Parlin Gultom kepada perwakilan RATU PRABU 08 dalam pertemuan di Batu Cincin, Kota Bungo.

Tak hanya itu, Ketua RT 01 setempat, B. Siregar, juga turut menyuarakan harapan agar simpang 3 SKB segera dipasang rambu-rambu pengaman dan lampu penerangan yang memadai untuk mencegah korban berikutnya.

Haruskah Ada Korban Lagi?…”

Kecelakaan Pedagang Bakso di Simpang 3 SKB KM 3 Padang: Sampai Kapan Pemerintah Tutup Mata?

Reaksi masyarakat yang hadir di lokasi kejadian juga cukup menyayat hati. Salah seorang tukang ojek yang menyaksikan langsung peristiwa tersebut menyindir getir.

Baca juga:

Istri dan Pria Bersamanya Tabrak Suami Hingga Patah Kaki di Denpasar: Dugaan Perselingkuhan Berujung Kekerasan

Jangan-jangan memang harus ada yang mati dulu, baru pemerintah mau bergerak. Tiap minggu ada saja kejadian di sini. Tapi tetap saja nggak ada rambu, nggak ada petugas, nggak ada solusi.

Komentar tersebut menjadi cerminan kekecewaan publik atas lambannya penanganan infrastruktur jalan yang seharusnya menjadi tanggung jawab utama pemerintah daerah.

Tragedi yang menimpa Pak L dan istrinya seharusnya menjadi titik balik. Ini bukan sekadar cerita tentang gerobak bakso yang terbalik, tetapi tentang sistem yang membiarkan warga kecil berjuang sendiri di tengah kerasnya arus lalu lintas dan kebijakan yang lambat merespon.

Pemerintah harus hadir sebelum simpang ini menjadi saksi bisu jatuhnya lebih banyak korban.


**Laiden Sihombing

BERITA TERKAIT

Polres Lubuk Linggau, Polda Sumatera Selatan (Sumsel), menerima kunjungan kerja dari Tim Supervisi

Sinarpos.com-LUBUKLINGGAU – Dalam rangka meningkatkan kualitas…

SELENGKAPNYA

BERITA KHUSUS (VIDEO STREAMING)

Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar

Diduga Bertindak Sepihak, Bank Mandiri Lelang Rumah Warga Balangan Tanpa Peringatan Resmi

Diduga Bertindak Sepihak, Bank Mandiri Lelang Rumah Warga Balangan Tanpa Peringatan Resmi