Bermain Dipinggir Rawa, Bocah 4 Tahun di Rusunawa Seruwai Labuhan Tewas Tenggelam

Sinarpos.com

Medan – Warga yang berada di Rusunawa Lingkungan 1 Kecamatan Medan Labuhan mendadak panik, Selasa (29/7/2025) sekitar pukul 11.55 wib.

Pasalnya, seorang bocah bernama Hafis Darmawan (4) hanyut di saat bermain dipinggir palo (rawa) sendiri. Jasad korban ditemukan mengambang oleh warga pencari kepiting yang tinggal di Rusunawa Labuhan Kecamatan Medan Labuhan.

Temuan tersebut langsung dilaporkan kepada Kepala Lingkungan I Rusunawa Labuhan Kecamatan Medan Labuhan, dan kejadian tersebut langsung melaporkan ke Polsek Medan Labuhan.

Jenazah Hafis segera dibawa ke rumah duka, di mana keluarga dan kerabat menyambut dengan tangisan pilu, rumah duka dihadiri oleh warga yang turut berduka atas musibah yang menimpa keluarga kecil ini.

Kapolsek Medan Labuhan Kompol Tohap Sibuea melalui Panit luar reskrim Sirait saat dikonfirmasi membenarkan ada seorang bocah ditemukan tewas tenggelam di palo (rawa) Komplek Rusunawa Seruwai Labuhan Kecamatan Medan Labuhan karena tidak bisa berenang.

“Korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun tindak pidana,” sebutnya

Kepala Lingkungan 14 Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Iqbal mengatakan orang tua alm Hafis Darmawan bertempat tinggal di Komplek Rusunawa Labuhan.

“Kedua orang tuanya warga berdomisili di Lingkungan 14 Labuhan namun sudah pisah dan istri serta anaknya tinggal di komplek rusunawa,” ujar Ikbal Kepala Lingkungan 14 Pekan Labuhan.

Sementara itu, Kepala Lingkungan 1 Komplek Rusunawa Labuhan Said juga menghimbau kepada para orangtua pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat bermain karena komplek rusunawa sangat luas.

“Saya sudah sampaikan tadi kepada kepala Kabaops Penjagaan agar savetikanlah tentang perbatasan-perbatasan untuk anak-anak bermain,” ucap Said Kepling 1 Rusunawa Labuhan

“Saya minta para orangtua yang tinggal di komplek rusunawa Labuhan agar jangan lalai untuk tetap menjaga anak-anaknya karena ini penyebabnya keteledoran orangtua,” harapnya

Orangtua dari Alm Hafis Darmawan sudah mengikhlaskan kepergian anaknya yang tenggelam di palo (rawa) kompleks rusunawa Labuhan dan menguburkan secara islam.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian, Kepling 14 Pekan Labuhan dan Kepling 1 Rusunawa Labuhan serta warga yang telah membantu proses evakuasi anak saya yang tenggelam di palo,” ucapnya

Pengamatan wartawan, korban dimakamkan dipemakamam umum tak jauh dari kediamannya.

Kejadian ini menjadi pengingat tentang pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat bermain di lokasi berbahaya seperti sungai atau rawa/palo tempat pemancingan

Kehilangan ini tak hanya menjadi duka mendalam bagi keluarga tetapi juga bagi seluruh warga yang menyaksikan peristiwa tragis tersebut.

Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga agar tidak ada lagi korban serupa di masa mendatang.

(ard)

  • BERITA TERKAIT

    BERITA KHUSUS (VIDEO STREAMING)

    GIIAS 2025

    Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

    Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

    Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

    Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

    Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

    Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

    Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

    Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

    Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar

    Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar