Sertijab Administrator dan Pengawas di Lingkup Disdik Jabar

SINARPOS.com BANDUNG, 2 September 2025 👉🏻 “Jabatan itu bukan untuk diramaikan, tetapi untuk direnungkan dan pastikan kita siap menjalankan amanah.” Pesan penuh makna itu disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Jawa Barat, Deden Saepul Hidayat, saat menghadiri acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Administrator dan Pengawas di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar).

Acara berlangsung di Ruang Oproom Kantor Disdik Jabar, Kota Bandung, Selasa (2/9/2025).

Dalam sambutannya, Sekdisdik menekankan bahwa jabatan harus dipandang dengan tiga hal penting.

  1. Sebagai Anugerah.
    “Tidak semua orang bisa menduduki jabatan tersebut. Maka yang pertama harus kita ucapkan adalah rasa syukur kepada Tuhan,” ucapnya.
  2. Sebagai Ujian.
    Menurutnya, jabatan juga menguji integritas seorang pejabat. “Apakah kita akan menjadi pribadi yang lebih baik atau sebaliknya. Kalau tidak menjadi lebih baik, berarti kita tidak lulus ujian,” tegasnya.
  3. Sebagai Amanah.
    Inilah poin yang paling berat, karena amanah menuntut pertanggungjawaban, tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. “Kalau kita gunakan prinsip ini, hidup kita akan lebih tenang,” tambahnya.

Kolaborasi dengan Prinsip PINTAR

Sertijab Administrator dan Pengawas di Lingkup Disdik Jabar

Sekdisdik juga mengajak seluruh jajaran Disdik Jabar untuk menjaga sinergi dan kondusivitas. Ia menekankan pentingnya bekerja dengan prinsip PINTAR, yakni:

  • P (Profesional),
  • I (Integritas),
  • N (Nurani),
  • T (Transformasi),
  • A (Adaptif),
  • R (Realistis).

“Dengan PINTAR, setiap langkah kita di Disdik Jabar akan lebih terarah, bermanfaat, dan membawa kebaikan bagi masyarakat pendidikan,” pesannya.

Dalam kesempatan ini, sebanyak 7 jabatan administrator dan pengawas di lingkungan Disdik Jabar resmi berganti kepemimpinan, di antaranya:

  1. I Made Supriatna, S.Pd., M.Si. yang sebelumnya menjabat Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III, kini digantikan oleh Rina Parlina, S.I.P., M.M.
  2. Dr. Hj. Widhy Kurniatun, S.T., M.Si. yang sebelumnya menjabat Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIII, diganti oleh Dwi Yanti Estriningrum, S.Sos., M.Pd.
  3. Dr. Ervin Aulia Rachman, S.E., M.Si., M.Ed. resmi menduduki jabatan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III.
  4. Riesye Silvana, S.STP., M.AP. yang sebelumnya menjabat Kepala Subbagian Tata Usaha Wilayah IV, kini digantikan oleh Maksum Kosasih, S.Kom., M.M.
Sertijab Administrator dan Pengawas di Lingkup Disdik Jabar

Acara Sertijab berlangsung dengan khidmat dan penuh kebersamaan. Di akhir acara, Sekdisdik menyampaikan ucapan selamat kepada para pejabat yang baru dilantik.

“Selamat menjalankan amanah Bapak dan Ibu. Semoga bisa bekerja dengan penuh dedikasi, membawa Disdik Jabar semakin maju, dan menghadirkan pelayanan terbaik bagi dunia pendidikan di Jawa Barat,” pungkasnya.


➡️**Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar)

BERITA TERKAIT

BERITA KHUSUS (VIDEO STREAMING)

GIIAS 2025

Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar