
SINARPOS.com Indramayu, 6 Agustus 2025 👉🏻 Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB di seluruh wilayah Jawa Barat pada tahun 2025 berlangsung lancar, kondusif, dan minim kendala teknis.
Evaluasi ini menunjukkan kesiapan sekolah-sekolah di Jabar dalam menghadapi transformasi digital dalam sistem penilaian mutu pendidikan nasional.
Salah satu sekolah yang menjadi contoh sukses implementasi ANBK adalah SMKN 1 Sindang, Kabupaten Indramayu. Selama dua hari pelaksanaan, Rabu dan Kamis (6–7 Agustus 2025), sebanyak 45 siswa mengikuti asesmen dalam tiga sesi penuh dengan dukungan teknis yang maksimal.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Jawa Barat, Edy Purwanto, mengapresiasi kinerja sekolah dalam memastikan ANBK berjalan tanpa hambatan. Ia menyebut SMKN 1 Sindang sebagai salah satu sekolah yang memperlihatkan komitmen serius terhadap transformasi sistem evaluasi pendidikan nasional.
“Para siswa mengikuti asesmen dengan sangat lancar. Fasilitas seperti komputer, jaringan internet, serta kesiapan teknis dari tim internal sekolah sangat baik, sehingga praktis tidak ada kendala berarti,” ujar Edy saat meninjau langsung pelaksanaan ANBK di sekolah tersebut.
Lebih lanjut, Edy berharap ANBK 2025 dapat menjadi tolok ukur peningkatan rapor mutu sekolah di seluruh Jawa Barat.
“Kami optimistis bahwa hasil ANBK tahun ini akan mencerminkan peningkatan kualitas layanan pendidikan yang merata, dari kota hingga pelosok desa,” tambahnya.
Kesiapan Sekolah Sangat Maksimal
Kepala SMKN 1 Sindang, Mamat Rahmat, menyatakan bahwa pelaksanaan ANBK telah dipersiapkan secara komprehensif dan profesional, mulai dari infrastruktur hingga kesiapan SDM.
“Kami telah menyiapkan seluruh perangkat—komputer, jaringan internet, listrik cadangan, bahkan petugas teknis khusus. Selain itu, simulasi dan geladi ANBK telah kami lakukan jauh-jauh hari agar siswa terbiasa,” jelasnya.
Wakil Kepala Sekolah, Lilik Budi Pramanto, menambahkan bahwa sekolah juga telah menyiapkan lima siswa cadangan untuk mengantisipasi apabila ada peserta yang berhalangan hadir, memastikan partisipasi penuh tetap terjaga.
“Kami menyelenggarakan ANBK selama dua hari, dibagi ke dalam tiga sesi. Semua berjalan sesuai rencana,” ujarnya.
Salah satu peserta ANBK dari SMKN 1 Sindang, Bayu Erlangga, mengaku senang dengan fasilitas dan dukungan yang diberikan oleh sekolah selama pelaksanaan asesmen.
“Fasilitasnya oke banget. Komputer bagus, software lancar, internet stabil. Kami juga sudah diberi pelatihan dan geladi, jadi saat ANBK berlangsung, semua terasa siap,” ungkap Bayu.
Baca Juga :
Pengakuan siswa seperti Bayu menjadi bukti nyata bahwa pendekatan partisipatif dan teknis yang dilakukan sekolah berdampak langsung pada kenyamanan siswa, yang menjadi subjek utama asesmen.
ANBK sebagai Cermin Kualitas Pendidikan Berbasis Data

Pelaksanaan ANBK tahun 2025 merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat dan daerah untuk mengukur mutu pendidikan berdasarkan data objektif, bukan sekadar nilai ujian akhir. Instrumen asesmen ini melibatkan tiga komponen utama: literasi membaca, numerasi, dan survei karakter.
Semua ini dirancang agar pemerintah mendapatkan gambaran nyata terhadap kondisi proses belajar-mengajar di tiap sekolah.
Dengan semakin siapnya sekolah-sekolah di Jawa Barat dalam menghadapi ANBK, diharapkan hasil asesmen tidak hanya menjadi laporan tahunan, melainkan bahan refleksi untuk memperbaiki kualitas pendidikan di semua jenjang secara berkelanjutan.