
SUMENEP – SINARPOS.com | Pemerintah Kabupaten Sumenep mulai menaruh perhatian serius terhadap peran komite sekolah dalam peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini ditandai dengan instruksi tegas dari Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo, agar seluruh komite sekolah wajib mengikuti Komite Award Piala Bupati Sumenep 2025.
Ajang bergengsi ini resmi diluncurkan oleh Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep dalam sebuah seremoni yang berlangsung secara hybrid, di Rumah Dinas Bupati, Rabu (10/09/2025).
Hadir dalam peluncuran tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Agus Dwi Saputra, Ketua Dewan Pendidikan Mulyadi, para pengawas, serta kepala sekolah dari berbagai jenjang.
Meski hadir secara virtual, Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan pesan yang sangat jelas bahwa, Komite Award bukan sekedar seremonial lomba, namun momentum strategi untuk memperbaiki tata kelola dan tata kerja sekolah melalui penguatan peran komite.
“Komite award hendaknya dijadikan ajang untuk berlomba-lomba memperbaiki kinerja, manajemen, dan pengelolaan sekolah yang lebih baik,” tegas Bupati dalam Berbagainya via Zoom.
Lebih jauh lagi, Bupati yang dikenal progresif itu menekankan filosofi utama yang diusung dalam ajang ini “Komite Kuat, Sekolah Unggul”. Sebab, menurutnya, kemajuan pendidikan tidak bisa ditentukan oleh guru dan kepala sekolah semata. Diperlukan sinergi yang kuat dengan orang tua dan masyarakat, yang secara struktural diwakili oleh komite sekolah.
“Kita tahu, waktu anak di sekolah hanya 6–8 jam. Selebihnya mereka di rumah, bersama orang tua. Maka, keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak sangat menentukan hasil akhirnya,” ujarnya.
Lebih lanjut ditegaskan, komite sekolah jangan menunggu sempurna untuk bergerak. Justru dengan ikut lomba ini, sekolah bisa belajar, berbenah, dan bertumbuh.
Sementara Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep, Mulyadi, menambahkan, Komite Award 2025 bukan sekedar lomba dan bentuk apresiasi, melainkan juga kompetisi sehat antar komite, untuk menunjukkan praktik terbaik dalam mendukung kemajuan sekolah.
“Ini bukti nyata komitmen Pemkab Sumenep dalam mendorong sekolah yang transparan, partisipatif, dan berdaya saing. Komite tidak lagi hanya menjadi pelengkap, tapi mitra strategis,” ujarnya.
Mulyadi berharap, ke depan sinergi antara sekolah, komite, dan pemerintah daerah semakin kuat. Sebab, dari sinergi itulah muncullah ekosistem pendidikan yang sehat dan produktif.
- “Tak hanya membentuk siswa cerdas secara akademik, namun juga berkarakter dan kompeten menghadapi masa depan,” harapnya.
Dikatakan, Instruksi Bupati ini sekaligus menjadi seruan moral bagi seluruh kepala sekolah dan pengurus komite di Kabupaten Sumenep. Tidak ada lagi alasan untuk absen dari ajang ini. Komite sekolah harus keluar dari bayang-bayang administratif dan mulai menampilkan peran strategisnya.
Oleh karena itu, Komite Award 2025 bukan hanya milik sekolah-sekolah favorit di perkotaan. Sekolah di desa-desa terpencil pun didorong untuk berpartisipasi, menunjukkan bahwa kualitas bisa tumbuh di mana saja, selama ada kolaborasi dan komitmen.
“Dengan semangat “Komite Kuat, Sekolah Unggul”, Kabupaten Sumenep kembali menegaskan diri sebagai daerah yang tidak hanya melek pendidikan, tetapi juga progresif membangun masa depan melalui peran aktif masyarakat,” tambahnya. ( BR )