Banjar Luncurkan Program BTQ di Sekolah Dasar, Mantapkan Langkah Wujudkan Generasi Qur’ani

BANJAR – Pemerintah Kota Banjar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) resmi meluncurkan Program Baca Tulis Qur’an (BTQ) tingkat Sekolah Dasar tahun 2025. Peresmian program tersebut berlangsung di UPTD SD Negeri Bank Jabar Langensari, Kecamatan Langensari, dengan dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Banjar, Dr. H. Supriana, M.Pd , Jumat (15/8/2025),

Mengusung tema “Mewujudkan Generasi Qur’ani Menuju Banjar Berdaya Bangun Masagi”, program BTQ ini dipandang sebagai langkah strategis dalam membangun pondasi karakter religius bagi generasi muda. Siswa SD se-Kota Banjar akan mendapat tambahan pembelajaran membaca dan menulis Al-Qur’an selama 60 menit setiap minggu, dibimbing oleh guru khusus BTQ.

” Kepala Disdikbud Kota Banjar, Dedi Suardi, S.Pd., M.Si., menegaskan bahwa BTQ bukan sekadar kegiatan tambahan, melainkan bagian integral dari pembinaan karakter. “Program ini kami rancang dengan standar pelaksanaan yang jelas. Kami juga telah melakukan sosialisasi ke seluruh sekolah agar penerapannya berjalan profesional, terarah, dan berkualitas,” jelasnya.

Dedi menambahkan, ada dua strategi utama dalam menyukseskan BTQ. Pertama, memperkuat koordinasi antara Disdikbud, MUI, serta pemangku kepentingan pendidikan. Kedua, menggerakkan partisipasi orang tua dan masyarakat agar pembiasaan membaca serta menulis Al-Qur’an berlanjut tidak hanya di sekolah, tetapi juga di rumah.

Program BTQ ini mulai diterapkan di 82 SD dengan dukungan 103 guru pengajar. Siswa kelas 5 mendapat jadwal khusus setiap Selasa hingga Jumat, sementara siswa kelas 4 mengikuti pembelajaran setiap Senin. Evaluasi program dilakukan secara berkala oleh kepala sekolah dan pengawas. Selain itu, setiap pengajar BTQ mendapat honor .

” Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Banjar Dr. H. Supriana, M.Pd menyampaikan apresiasi terhadap langkah Disdikbud. Menurutnya, BTQ merupakan ikhtiar nyata dalam memperkuat akidah dan membangun akhlak mulia sejak dini.

Kami menargetkan dalam lima tahun mendatang, Kota Banjar terbebas dari buta huruf Al-Qur’an. Program ini harus menjadi pondasi kuat pembentukan generasi Qur’ani, sejalan dengan visi Banjar sebagai kota religi berbasis nilai-nilai agama,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa keberhasilan program tidak hanya bergantung pada sekolah dan guru, melainkan juga membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat. “Orang tua memiliki peran penting dalam mendampingi anak di rumah. Dengan adanya sinergi antara sekolah, keluarga, dan lingkungan, saya yakin tujuan mulia ini akan tercapai,” tambahnya.

Peresmian ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Wali Kota, disaksikan Kepala Disdikbud Kota Banjar, Ketua Baznas, Kasatpol PP, perwakilan Bank BJB Cabang Banjar, serta jajaran pendidikan.

Dengan lahirnya program BTQ, Pemerintah Kota Banjar berharap tumbuh generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kokoh dalam nilai-nilai keislaman, sehingga mampu membawa Banjar menuju masyarakat yang religius, berdaya, dan berkarakter.

  • BERITA TERKAIT

    BERITA KHUSUS (VIDEO STREAMING)

    GIIAS 2025

    Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

    Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

    Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

    Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

    Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

    Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

    Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

    Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

    Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar

    Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar