Ratusan Warga Medan Belawan Gelar Unjuk Rasa Tuntut Copot Camat, Soroti Dugaan Maladministrasi Pengangkatan Kepling
SINARPOS.com – Medan, 28 Mei 2025 || Ratusan warga yang tergabung dalam berbagai organisasi masyarakat, seperti Generasi Muda Masjid Kota Medan (GEMMA), Lembaga Asli Anak Belawan (LAAB), serta perwakilan masyarakat Kecamatan Medan Belawan, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Medan.
Mereka menuntut pencopotan Camat Medan Belawan, Yoga Budi Pratama Irawan, terkait dugaan maladministrasi dalam pengangkatan Kepala Lingkungan (Kepling).
Aksi ini dimulai pada pagi hari, Rabu (28/5/2025), dengan longmarch dari Masjid Salam Belawan menuju kantor Wali Kota Medan.
Warga menuntut agar Camat Belawan dicopot dari jabatannya, mengingat mereka merasa ada penyimpangan serius dalam penerapan Peraturan Wali Kota Medan Nomor 21 Tahun 2021 mengenai mekanisme pengangkatan dan pemberhentian Kepling.
Protes ini berakar dari kekecewaan masyarakat terhadap proses pengangkatan Kepling yang dianggap tidak transparan dan tidak melibatkan partisipasi publik.
Warga menilai bahwa Camat Belawan telah melanggar prinsip-prinsip dasar dalam tata kelola pemerintahan yang baik, seperti transparansi, akuntabilitas, dan keadilan.
Ketua GEMMA Soroti Pengangkatan Kepling yang Tidak Sesuai Aturan
Dalam orasi yang disampaikan di atas mobil komando, Ketua GEMMA, Hariman Siregar, menegaskan bahwa pengangkatan Kepling di Kecamatan Medan Belawan penuh dengan penyimpangan.
Ia mengungkapkan kecurigaannya bahwa proses tersebut dilakukan secara “asal tunjuk”, tanpa melibatkan masyarakat secara terbuka dan sesuai aturan yang berlaku.
“Kami menuntut pencopotan Camat Medan Belawan karena tidak menjalankan Perwal dengan benar. Pengangkatan Kepling harus transparan dan sesuai dengan aturan yang ada. Ini menyangkut masa depan masyarakat Belawan!” tegas Hariman.
Aidil Putra Sikumbang, perwakilan dari LAAB, turut menyuarakan kekhawatirannya terkait lemahnya peran Kepling di wilayah tersebut. Menurutnya, pengangkatan Kepling yang tidak transparan berdampak langsung pada peningkatan aksi tawuran dan peredaran narkoba di Belawan.
“Kepling bukan jabatan seremonial. Mereka harus menjadi garda terdepan yang memahami kondisi sosial warganya. Kalau proses pengangkatannya saja tidak jelas, bagaimana bisa kami berharap mereka bisa jadi solusi untuk masalah kami?” ungkap Aidil.
Aksi Damai, Namun Ketegangan Meningkat
Aksi yang diikuti oleh ratusan warga, lengkap dengan spanduk, poster tuntutan, dan bendera, mendapat pengamanan ketat dari personel Polres Pelabuhan Belawan dan TNI. Meskipun berlangsung damai, atmosfer aksi sangat tegang, mengingat warga menuntut respons cepat dan tegas dari Wali Kota Medan terkait masalah ini.
Menanggapi tuntutan warga, Camat Medan Belawan, Yoga Budi Pratama Irawan, membantah adanya penyimpangan dalam proses pengangkatan Kepling.
BACA JUGA : Ratusan Siswa Nonformal Unjuk Bakat di Gebyar Pesdiktara Cimahi 2025
Dalam pernyataannya, Camat Yoga menegaskan bahwa seluruh mekanisme pengangkatan telah dilakukan sesuai dengan Perwal No. 21 Tahun 2021.
“Perlu saya klarifikasi, pengangkatan Kepling bukan seperti pemilu yang bisa dikatakan ada ‘kecurangan pemilihan’. Semua mekanismenya telah sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Tim verifikasi sudah menyerahkan laporan ke pimpinan,” ujar Camat Yoga.
Namun, pernyataan ini belum mampu meredakan keresahan warga. Mereka merasa penjelasan yang diberikan Camat tidak menyentuh akar persoalan, yakni minimnya partisipasi publik dalam pengangkatan Kepling dan dugaan adanya intervensi dalam penunjukan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Pemerintah Kota Medan terkait tuntutan pencopotan Camat Medan Belawan.
Masyarakat pun kini menanti sikap tegas dari Wali Kota Medan, apakah akan menanggapi tuntutan warga dengan tindakan yang nyata atau justru membiarkan konflik ini berlarut-larut.
(ard)
Eksplorasi konten lain dari SINARPOS.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.