
KAB. BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna melaksanakan peresmian bangunan baru SDN Sapan 1, SDN Sapan 2 dan SDN Cipamokolan 4 yang digelar di lingkungan SDN Sapan 1 Jalan Raya Sapan No.79 Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Senin (29/12/2025).
Usai meresmikan pembangunan tiga sekolah baru SDN itu, Bupati Bandung menyaksikan pelaksanaan “Deklarasi Moral Kepala Sekolah Menuju Indonesia Emas 2045” melalui Kegiatan Evaluasi Proses Pembelajaran 3 Muatan Lokal di wilayah Kabupaten Bandung. Para kepala sekolah pun langsung menandatangani deklarasi tersebut di atas spanduk yang sudah disiapkan, sebagai bentuk komitmen mereka dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan pelaksanaan peresmian SDN Sapan 1, SDN Sapan 2 dan SDN Cipamokolan 4 Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung ini hasil kolaborasi antar revitalisasi dari program Presiden dengan program revitalisasi Pemerintah Kabupaten Bandung.
“Setelah kita kolaborasikan, ternyata hasilnya sangat kelihatan ada perbedaan yang sangat luar biasa dibanding dengan sebelumnya,” kata Kang DS, sapaan akrab Bupati Dadang Supriatna dalam keterangannya.
Sebelumnya, lanjut Kang DS, tiga sekolah ini ruangannya tidak jelas, tempat atau lapangan upacara tidak ada, tempat bermain anak tidak ada dan toilet pun tampak kumuh.
“Hari ini alhamdulillah secara bertahap bahwa SDN Sapan 1, SDN Sapan 2 dan SDN Cipamokolan 4 ini sudah selesai kita revitalisasi. Alhamdulillah, termasuk toilet sudah direvitalisasi dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang ada di sekolah tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, pengadaan toilet itu satu toilet berbanding 50 siswa. Misalnya, kalau di sekolah ini ada 300 siswa, artinya harus ada enam pintu toilet, dan antara toilet laki-laki dan perempuan di pisah.
“Nanti akan kita tertibkan semua sekolah di Kabupaten Bandung,” katanya.
Lebih lanjut Bupati Kang DS mengungkapkan, ia sebelumnya bercita-cita pada tahun 2026 menganggarkan sebesar Rp 400 miliar untuk revitalisasi pembangunan fisik gedung sekolah di Kabupaten Bandung. Karena ada pengurangan TKD atau (transfer ke daerah), akhirnya tinggal Rp 100 miliar dan ada pengurangan anggaran sebesar Rp 300 miliar pada tahun 2026.
“Tapi saya upayakan lagi dari potensi yang mana dan sambil berjalan, nanti di perubahan mudah-mudahan kita akan tambah lagi Rp 100 miliar,” harapnya.
Untuk pembangunan sapras (sarana prasarana), Kang DS sebelumnya sudah merencanakan dalam lima tahun kedepan sebesar Rp 2 triliun untuk kebutuhan pembangunan fisik sapras sekolah di Kabupaten Bandung tersebut.
“Saya bagi dalam lima tahun kedepan itu sebesar Rp 400 miliar per tahun, dengan adanya pengurangan TKD, jujur saya merasa terganggu dalam perencanaan revitalisasi sekolah maupun kebutuhan sapras lainnya. Maka nanti kita akan penyesuaian RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) karena ini sudah masuk RPJMD. Dengan adanya pengurangan ini otomatis mengganggu,” ujarnya.
Meski demikian, Kang DS akan terus mengupayakan, walaupun dari TKD ini berkurang, tapi minimal dari Mendikdasmen (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah) RI ini masuk melalui program revitalisasinya. Sehingga rencana dan cita-cita seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Bandung bisa selesai dalam kurun waktu lima tahun kedepan bersamaan dengan program Presiden.
Lebih lanjut Kang DS berharap dari jumlah 1.258 Sekolah Dasar di Kabupaten Bandung ini semua bisa revitalisasi, terutama untuk sekolah-sekolah yang saat ini memang layak dan sifatnya urgent harus segera diperbaiki.
“Nanti kita akan lihat sekolah mana yang kira-kira lebih parah, dibandingkan dengan di antara sekolah yang ada. Memang kita akui bahwa Sekolah Dasar di Kabupaten Bandung ini masih perlu ada revitalisasi,” ujarnya.
Kang DS juga turut mengucapkan menghaturkan terima kasih kepada Presiden yang sudah merevitalisasi sekolah-sekolah yang tentunya sama seperti yang tadi. Bahkan baik dengan sapras maupun dengan kelengkapan utilitas dan sebagainya.
“Termasuk mungkin ada alat revitalisasi yang akan diberikan untuk Sekolah-sekolah Dasar,” katanya.
“Tentu, saya sangat menyambut baik program Pak Presiden ini. Mudah-mudahan ini bisa berkelanjutan dan tentunya saya optimis dengan adanya kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah provinsi. Walaupun pemerintah provinsi kewenangannya SMA, tapi kali-kali lirik lah Sekolah Dasar. Tentunya, bukan hanya tanggung jawab Kabupaten Bandung saja, tapi seluruh APBD Provinsi Jawa Barat juga ikut membantu APBD Kabupaten Bandung. Apalagi yang namanya kewajiban,” imbuhnya.
Kang DS kembali mengucapkan terima kasih kepada Presiden melalui APBN atau pemerintah pusat yang sudah mengucurkan anggaran ke Pemerintah Kabupaten Bandung.
“Tentu kami akan terus mengakses sekolah dan jumlah sekolah yang kiranya perlu dibantu,” katanya.
Bupati Bandung pun titip pesan kepada para kepala sekolah dengan adanya pelaksanaan “Deklarasi Moral Kepala Sekolah Menuju Indonesia Emas 2045” yang disampaikan secara bersama-sama oleh para kepala sekolah asal Gugus 8 Kabupaten Bandung, yang meliputi Kecamatan Bojongsoang, Ciparay, Pacet dan Kecamatan Kertasari.
“Yang tentunya, bukan hanya deklarasi hanya diucap saja. Tapi itu untuk diimplementasikan. Saya instruksikan dan sekaligus akan saya lombakan. Mulai tahun 2026, kepala sekolah yang menjadi ranking pertama hingga tiga besar, saya akan berangkatkan umrah ke Tanah Suci Makkah Arab Saudi,” tuturnya.
Penghargaan itu akan diberikan dengan berbagai syarat yang harus dilaksanakan oleh para kepala sekolah maupun guru-gurunya. Pertama, bagi kepala sekolah dan gurunya yang datang sebelum siswa siswinya hadir di sekolah.
“Baik mengadakan sapa, salam dan sebagainya. Sehingga secara emosional antara kepala sekolah dengan guru ini dekat dengan siswa dan siswinya,” harapnya.
Bupati mencontohkan sekolah di Medan, ada salah satu sekolah menjadi juara internasional karena menggunakan pembentukan karakternya adalah menyapa dan salam kepada anak-anak didiknya.
“Sehingga terbangun chemistry, terbangun emosional sehingga tidak ada perundungan, tidak ada lagi seorang siswa campelak ke gurunya. Hal itu tidak terjadi,” ungkapnya.
Ia berharap untuk membangun emosional itu dimulai di sekolah, karena pendidikan dasar adalah pendidikan karakter yang harus dikawal secara serius.
Ini Isi “Deklarasi Moral Kepala Sekolah Menuju Indonesia Emas 2045”.
Pemimpin Ikrar;
“Apakah Saudara-saudara Kepala Sekolah bersedia mengikrarkan komitmen moral kepemimpinan Pendidikan?“
Peserta;
“Bersedia“
Pemimpin Ikrar;
“Ikuti dan ucapkan ikrar ini dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab“
Peserta; (serentak)
Kami Kepala Sekolah di Kabupaten Bandung, sebagai Pemimpin Pembelajaran dan Penanggungjawab Satuan Pendidikan, dengan penuh kesadaran, kejujuran dan tanggungjawab moral, menyatakan Deklarasi Moral Kepala Sekolah sebagai komitmen kepemimpinan Pendidikan menuju terwujudnya Kabupaten Bandung yang Lebih Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera, Maju dan Berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045, berikrar;
1. Menjunjung tinggi nilai Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Etika Kepemimpinan, serta menjadi teladan integritas, kejujuran dan tanggungjawab di satuan pendidikan.
2. Menjamin Hak Peserta Didik atas Pendidikan yang Aman, Inklusif dan Bermutu, serta menolak segala bentuk kekerasan, perundungan, diskriminasi dan praktek tidak bermartabat.
3. Memimpin Pembelajaran dan Menguatkan Profesionalisme Guru serta Tenaga Kependidikan, melalui pembelajaran sepanjang hayat, refleksi diri, inovasi pembelajaran dan budaya belajar yang berkarakter, literat dan bernalar kritis.
4. Mengelola Sekolah secara Transparan, Akuntabel dan Patuh Regulasi, termasuk pengelolaan keuangan, data, sumber daya dan layanan Pendidikan.
5. Membangun Kolaborasi dan Ekosistem Pendidikan yang Berkelanjutan, dengan orang tua, masyarakat dan pemangku kepentingan.
Demikian ikrar ini kami ucapkan untuk diwujudkan dalam tindakan nyata






