
SINARPOS.com Bandung, 5 Juli 2025 – Cuaca ekstrem yang melanda kawasan Kawah Putih di Kabupaten Bandung menjadi perhatian serius bagi pihak pengelola dan pihak berwenang. Pada tanggal 5 Juli 2025, sebuah musibah menimpa seorang pendaki yang diduga mengalami kelelahan dan hipotermia di Puncak Patuha Sunan Rama sekitar pukul 15.00 WIB.
Korban yang langsung dievakuasi oleh petugas Kawah Putih bersama pihak kepolisian berhasil dibawa turun ke pos pengamanan setelah melalui upaya penyelamatan yang berlangsung hingga pukul 23.30 WIB.
Penutupan Sementara Kawah Putih dan Puncak Sunan Ibu
Mengacu pada peristiwa tersebut dan kondisi cuaca yang masih sangat tidak bersahabat, pihak manajemen Kawah Putih mengumumkan penutupan sementara untuk area Sunan Ibu dan Sunrise Sunan Ibu.
Keputusan ini diambil untuk mengurangi risiko dan menjaga keselamatan para wisatawan, mengingat cuaca yang sedang ekstrem di kawasan tersebut.
Manajer Site Kawah Putih, Budi Kamal, menegaskan bahwa kondisi alam saat ini belum memungkinkan untuk aktivitas wisata normal.
“Cuaca ekstrem yang terjadi saat ini mengharuskan kami untuk menutup sementara kawasan Sunan Ibu dan Sunrise Sunan Ibu. Hal ini dilakukan demi keselamatan pengunjung. Kami menghimbau kepada wisatawan untuk tidak memaksakan diri naik ke puncak Sunan Ibu atau Sunan Rama hingga kondisi cuaca membaik,” ujar Budi Kamal, dalam keterangan persnya.
Kunjungan Reguler Tetap Dibuka, Namun Waspada Cuaca Ekstrem
Meskipun demikian, Kawah Putih tetap membuka pintu untuk kunjungan reguler pada pukul 07.30 WIB hingga 16.00 WIB, namun dengan ketentuan bahwa pengunjung tetap harus waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa terjadi secara mendadak. Pihak manajemen mengingatkan pengunjung untuk selalu memantau perkiraan cuaca dan memperhatikan faktor keamanan selama berada di kawasan tersebut.
“Bagi pengunjung yang berencana untuk datang, kami ingatkan untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit. Jangan lupa makan sebelum berangkat dan bawa persediaan makanan. Pastikan juga memakai jaket tebal dan masker untuk melindungi diri dari cuaca dingin dan asap belerang yang bisa membahayakan kesehatan,” tambah Budi.
Untuk memastikan keselamatan pengunjung, manajemen Kawah Putih mengeluarkan sejumlah rekomendasi yang harus diikuti oleh wisatawan yang berencana untuk mengunjungi kawasan kawah. Di antaranya:
- Wajib dalam Kondisi Sehat: Wisatawan harus dalam keadaan sehat dan bugar sebelum melakukan perjalanan ke Kawah Putih.
- Pakaian yang Tepat: Menggunakan jaket tebal, masker, serta alas kaki yang sesuai untuk medan yang cukup ekstrem.
- Bagi Penderita Penyakit Tertentu Dilarang Masuk: Pengunjung yang memiliki riwayat penyakit seperti asma, gangguan jantung, atau kondisi medis lainnya diharapkan untuk menunda kunjungan. Kawasan Kawah Putih mengandung gas belerang yang dapat mempengaruhi kesehatan pernapasan.
- Batas Waktu Berkunjung: Pengunjung diingatkan untuk tidak berada lebih dari 15 menit di area kawah demi menghindari potensi dampak buruk dari gas belerang dan cuaca ekstrem.
Himbauan: Keselamatan Wisatawan Jadi Prioritas Utama
Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan adanya faktor risiko di kawasan Kawah Putih, manajemen kawasan berupaya untuk memberikan kenyamanan serta perlindungan maksimal bagi wisatawan.
Pihak pengelola juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti kepolisian dan BPBD untuk memastikan mitigasi bencana dan evakuasi berjalan dengan lancar.
Budi Kamal menambahkan, “Keselamatan pengunjung adalah prioritas utama kami. Kami juga mengimbau kepada wisatawan untuk selalu mematuhi aturan yang ada dan mengikuti instruksi dari petugas di lapangan. Semoga kondisi cuaca segera membaik dan kunjungan wisata ke Kawah Putih dapat berjalan dengan aman.”
**Sam Permana