
SUMENEP — SINARPOS.com | Madura Culture Festival (MCF) tahun 2026 digadang-gadang akan menjadi perhelatan budaya terbesar di Jawa Timur. Harapan itu muncul setelah sejumlah kepala dinas dari berbagai daerah memberikan usulan agar festival tahun depan melibatkan seluruh 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep, Mohammad Iksan, menyampaikan kabar menggembirakan tersebut kepada media, Kamis (18/9/2025).
“Permintaan itu disampaikan langsung para kepala dinas se-Tapal Kuda dan juga didengar oleh Bapak Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo,” ungkap Iksan.
Menurutnya, respon antusias dari luar Madura bukanlah tanpa alasan. MCF dianggap mampu menjadi perekat persaudaraan antarwilayah karena menampilkan panggung besar yang mempertemukan keragaman budaya dari berbagai kabupaten/kota.
“MCF bukan sekadar festival seni. Ia adalah ruang ekspresi budaya sekaligus wadah persaudaraan. Di balik panggung megah, ada denyut UMKM lokal yang ikut bergerak, membuktikan bahwa budaya dan ekonomi bisa berjalan beriringan,” tutur Iksan.
Bahkan, sejumlah kepala dinas dari Batu dan Malang menyebut MCF layak diperluas hingga melibatkan seluruh kabupaten/kota se-Jatim. Usulan itu disambut baik oleh Bupati Sumenep.
“Bagus juga idenya. Artinya, MCF telah menjadi daya tarik bagi Jawa Timur,” singkat Achmad Fauzi Wongsojudo.
Jika rencana besar ini terealisasi, maka MCF 2026 di Sumenep bukan hanya menjadi panggung budaya Madura, melainkan juga simbol kebersamaan Jawa Timur. Sebuah momentum yang berpotensi mengukir sejarah: Sumenep sebagai pusat peradaban budaya di ujung timur Pulau Madura. ( B )