Waspada Penyimpangan Seksual Menyasar Pelajar Jabar
Sinarpos.com – Jawa Barat sebagai wilayah yang kental dengan unsur keagamaan, sejak dulu menentang perilaku penyimpangan seksual. Tapi, upaya penanganannya belum menyentuh kata maksimal meskipun sejumlah regulasi tegas seperti peraturan daerah (Perda) telah dikeluarkan.
Baru-baru ini pembina Forum OSIS SMK se-Jabar membeberkan bahwa LGBT sudah mulai masuk menjangkit hingga ke kalangan pelajar. Meski tidak merinci berapa jumlahnya, namun pelajar yang terindikasi penyimpangan seksual sudah menyasar kalangan siswa SMP hingga SMA/SMK. Isu penyimpangan seksual di kalangan pelajar pun beberapa waktu belakangan sudah muncul di beberapa daerah di Jabar. (detik.com)
Sudah saatnya kita mengakui bahwa ada masalah serius yang menjangkiti mental masyarakat kita, lebih khususnya para pemuda. Merebaknya penyimpangan seksual yang melanda kaum pemuda, serta didukung oleh industri hiburan dan media telah secara masif terus merasuki generasi muda. Generasi hari ini sedang dibombardir oleh konten-konten negatif yang merusak pemikiran dan perilaku mereka hingga mereka terjauhkan dari adab dan aturan agamanya. Konten kekerasan, pornografi pornoaksi, ide-ide sekuler liberal dengan mudah diakses seolah tanpa batas. Dampak negatifnya sangat nyata. Sungguh sangat memprihatinkan. Bagaimana nasib bangsa ini jika generasi muda hari ini makin akrab dengan penyimpangan seksual ?
Merebaknya penyimpangan seksual yang menimpa generasi muda muslim ini terjadi karena umat Islam saat ini berada dalam cengkeraman sistem sekuler-kapitalisme.
Akibatnya, kaum Muslim kehilangan gambaran yang nyata tentang kehidupan Islam yang sesungguhnya. Selanjutnya posisi Islam yang seharusnya dijadikan landasan dalam berpikir dan berperilaku digantikan oleh pemikiran sekuler-kapitalisme. Ketidakhadiran agama dalam kehidupan serta kentalnya paham sekuler menjadikan masyarakat seperti ini sebagai habitat yang cocok bagi tumbuh suburnya berbagai kemaksiatan.
Sebenarnya Islam telah memberikan jawaban secara tuntas terhadap permasalahan apapun. Termasuk keterpurukan generasi muda hari ini. Kita tinggal mengikuti apa yang telah diwahyukan oleh Allah SWT, Al-Khaaliq al-Mudabbir, dan meneladani utusan-Nya Muhammad saw. Syariah Islam turun untuk mengatur manusia sesuai dengan misi penciptaannya yang mampu menjadi solusi seluruh permasalahan. Ia bersifat universal, lengkap dan terpadu.
Jika Syariah Islam diterapkan secara kaffah maka menjadikan generasi muda sebagai banteng perubahan sekakligus banteng peradaban serta akan meraih kebahagiaan hakiki di dunia dan di akhirat.
Syariah Islam berfungsi menjaga hal-hal mendasar dan urgen bagi manusia seperti menjaga jiwa, keturunan, akal, kehormatan, agama, harta, keamanan dan negara. Sebagai contoh, Islam mengharamkan narkoba, kekerasan dan perzinahan sekaligus menetapkan sanksi tegas, adil dan konsisten bagi pelakunya sebagai jaminan tegaknya hukum.
Selanjutnya yang tak kalah penting adalah peran negara, negara menjadi penanggung jawab utama penerapan seluruh Syariah Islam. Dengan demikian seluruh rakyatnya, termasuk generasi mudanya, benar-benar terjaga.
Ini karena negara memfungsikan dirinya sebagai pengurus dan penjaga umat. Mereka harus memastikan tidak ada satu perkara pun yang akan membahayakan akal, fisik dan mental rakyatnya. Bahkan urusan akhirat rakyatnya juga menjadi perhatian negara. Sebagaimana sabda Rasulullah saw : “Imam adalah pengurus rakyat dan dia bertanggungjawab atas rakyat yang dia urus”. (HR. al-Bukhari)
Oleh : Laela Faridah S. Kom.I
Eksplorasi konten lain dari SINARPOS.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.