Saat Gen-Z Bicara Perubahan

Sinarpos.com

Sinarpos.com – Seorang Psikolog Universitas Indonesia, Prof. Rose Mini Agoes Salim, menyoroti fenomena meningkatnya jumlah anak di bawah umur yang ikut aksi demonstrasi.

Menurutnya, walaupun demo itu bisa menjadikan ajang belajar untuk menyampaikan pendapat mereka, usia remaja sangat rentan untuk terprovokasi disebabkan karena kontrol diri mereka yang belum matang.

“Betul, mereka memang bisa belajar untuk menyuarakan apapun yang ada di dalam pikirannya. Namun apabila dilihat dari perkembangan anak, usia 12–17 tahun itu kontrol dirinya masih kurang, karena usia mereka masih remaja, menjadikan mereka agak sulit untuk tidak terprovokasi,” kata Rose dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).

Pengklasifikasian karakteristik generasi (Gen-Z) berdasarkan ilmu psikologi diarahkan untuk sesuai dengan mind set kapitalisme dalam menghilangkan kesadaran politik, lebih fokus pada pendekatan spesifik Gen-Z (cara mempertahankan nilai dan identitas mereka sekaligus meminimalkan eskalasi konflik).

Gen Z juga mampu menetapkan batas secara damai. Jika generasi sebelumnya cenderung diam (freeze) atau menyerang (fight), Gen Z justru menegaskan bahwa aksi mereka adalah bentuk protes damai, bukan provokasi.

Gen Z adalah “penduduk asli digital” karena tumbuh bersama internet, media sosial, dan teknologi modern lainnya. Maka menjadi wajar jika genn Z lebih aware terhadap informasi dan berani action menyikapi fakta yang ada.

Sebenaranya hal ini sesuai dengan karakteristik manusia yang sejak awal penciptaannya memiliki naluri baqa dalam menolak kezaliman dan membutuhkan solusi untuk menghilangkan kezaliman.

Karena itulah para gen Z ikut menyuarakan pendapat mereka ketika ada statment bahwa “Guru adalah beban negara” seolah tidak terima dengan hal itu, mereka ikut turun ke jalan walaupun sebagian guru dan orang tua khawatir karena mereka masih di bawah umur, khawatir terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Jika kembali pada pandangan Islam, maka agama sekaligus way of life ini memandang fitrah manusia yang memiliki khasiatul-insan untuk mendapatkan pemenuhan dengan tuntunan syara, bukan tuntunan psikologi.

Islam juga mengatur muhasabah lil hukkam dengan mekanisme yang sama dari sejak Rasulullah saw (QS An-Nahl: 125)

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ ۝١٢٥

Artinya” Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk”.

Begitupun sabda Rasulullah Saw:

“Pemimpin para syuhadā’ adalah Hamzah bin Abdul Muthalib, dan (juga) seorang laki-laki yang berdiri di hadapan penguasa zalim, lalu ia memerintahkannya (kepada kebaikan) dan melarangnya (dari kemungkaran), kemudian penguasa itu membunuhnya.”

Potensi pemuda sejak masa Rasulullah Saw. adalah sebagai garda terdepan dalam melakukan perubahan secara hakiki (taghyir).

Pemuda adalah agen perubahan (agent of change) yang memiliki peran sentral untuk membawa kebaikan dan kemaslahatan umat dan bangsa.

Peran ini terwujud melalui kemampuan menjaga dan menyebarkan nilai-nilai Islam, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, menegakkan keadilan, menjaga persatuan, serta menjadi pelopor perubahan sosial melalui kegiatan dakwah dan inovasi digital.

Ajaran Islam memberikan landasan kuat bagi pemuda untuk menjadi agen perubahan, misalnya melalui ayat-ayat tentang perubahan diri dan prinsip amar ma’ruf nahi munkar (menyuruh kebaikan dan mencegah keburukan).

Teladan Sejarah dalam Kisah-kisah pemuda beriman seperti Ashabul Kahfi dan pemimpin seperti Muhammad Al Fatih menunjukkan potensi besar pemuda dalam mempertahankan kebenaran, membawa kejayaan dan perubahan dalam kebangkitan Islam.

Oleh : Renny Marito H,S.Pd.Gr

BERITA TERKAIT

BERITA KHUSUS (VIDEO STREAMING)

Exhumasi Imam Komaini Sidik: Bongkar Tabir Kebohongan Kasus Pembunuhan di Rimbo Bujang

Exhumasi Imam Komaini Sidik: Bongkar Tabir Kebohongan Kasus Pembunuhan di Rimbo Bujang

GIIAS 2025

Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?