Sinarpos.com – Generasi remaja termasuk pelajar saat ini adalah generasi harapan, generasi yang dijadikan aset berharga untuk kemajuan umat ini. Namun ternyata potensi tersebut disalahgunakan dan mereka dijejali dengan program moderasi beragama.
Faktanya, saat ini remaja menjadi PR besar umat, apalagi moral mereka yang parah. Perundungan, seks bebas, aborsi, narkoba, dan tindakan kriminal lain sudah menjadi hal umum bagi mereka. Bukannya diberikan solusi, para penguasa justru mencetuskan program moderasi beragama yang tak berhubungan dengan persoalan generasi saat ini
Dilansir dari republika.co.id, Ibu negara dan ibu wakil presiden menggaungkan moderasi beragama dihadapan ratusan pelajar lintas agama. Miris sekali, nampak yang menjadi kekhawatiran bukan lagi persoalan moral remaja, namun ancaman kebangkitan Islam.
Moderasi beragama adalah proyek Barat yang dimaknai dengan menerima pemikiran liberal seperti HAM, pluralisme, dan lain – lain. Jika pada ranah pendidikan maka pada dasarnya ditujukan untuk mengangkat radikalisme di lakangan pelajar yang dipandang sebagai musuh ideologi kapitalis.
Tujuannya, agar generasi muda memiliki profil moderat dalam beragama, yang justru semakin menjauhkan dari profil kepribadian Islam. Penguasa terlihat jelas sedang menjalankan peran sebagai penjaga sistem sesuai arahan barat.
Remaja seharusnya menjadi duta Islam yang menjaga ajarannya tetap murni, tanpa dicampur dengan ajaran Barat atau hal lain yang hanya menguntungkan para pemilik modal.
Seperti Mus’ab bin Umair, di usia mudanya ia menjadi duta Islam pertama yang dikirim ke Madinah. Dia mampu menundukkan para pemuka Quraisy dengan ilmu dan kemampuan bicaranya. Inilah Mus’ab sebagai contoh remaja yang sukses.
Membangun peradaban hanya mampu dicetak oleh negara yang menerapkan sistem Islam. Negara akan mengupgrade kualitas remaja dengan ideologi Islam melalui pendidikan berkualitas di sekolah yang memadai, ilmu – ilmu Islam, serta guru yang mengajar dengan baik dengan menanamkan tsaqofah Islam dengan syakhsiyah dan nafsiyah yang kuat.
Menghidupkan tradisi Ammar ma’ruf nahi munkar yaitu dakwah sesuai contoh Nabi, sehingga terwujudnya daulah Islamiyah dengan generasi harisah aminan lil islam. Hanya Islam solusi jitu untuk seluruh permasalahan umat.
Oleh : Najla (Pelajar)