
Oleh : Tiur Simamora
SINARPOS.com, Jakarta 👉🏻 Menjelang lima hari peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, tokoh pejuang nasional sekaligus Jurnalis Senior Bunda Tiur Simamora menyampaikan seruan kebangsaan yang sarat makna. Pesan tersebut ditujukan untuk seluruh elemen bangsa, khususnya para relawan, aktivis, dan pejuang keutuhan NKRI, agar merapatkan barisan demi menjaga persatuan, menegakkan keadilan, serta memberantas praktik mafia tanah dan korupsi berjamaah yang menyengsarakan rakyat kecil.
Bunda Tiur, yang dikenal sebagai Pejuang Si Pending Emas 45 dan aktif di berbagai organisasi seperti LMNRRI, KPPRI, dan Aliansi Aktivis Lembaga Masyarakat Adat Papua Bersatu, menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai perjuangan 1945 di tengah tantangan zaman, kapitalisme global, dan dekadensi moral.
Didampingi adiknya, Dr. Bernard BBBBI Siagian, SH., Makp, Ketua DPP GAKORPAN sekaligus anggota LBH Prima Presisi Polri, Bunda Tiur menyerukan doa khusus kepada Presiden RI, H. Prabowo Subianto, agar diberi kesehatan, kebijaksanaan, dan keberanian untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat kecil, mengurai carut-marut politik, serta menuntaskan berbagai kasus pelanggaran hukum yang merugikan rakyat.
“Merah darahku, putih tulangku. Indonesia ini maha kaya, gemah ripah loh jinawi. Kami teguh berdiri di kaki sendiri demi kedaulatan, kemakmuran, dan kejayaan rakyat. NKRI harga mati!” ujar Bunda Tiur sambil berlinang air mata saat mencium bendera Merah Putih.
Seruan Moral dan Perlawanan terhadap Mafia

Dalam pernyataannya, Bunda Tiur mengajak rakyat untuk bersatu melawan para koruptor, mafia tanah, mafia migas, serta pelaku kejahatan hukum yang membela kepentingan golongan tertentu. Ia juga menegaskan penolakan terhadap narkoba, intoleransi, radikalisme, terorisme, dan berbagai bentuk eksploitasi yang mengancam masa depan bangsa.
Ia menyoroti sejumlah kasus kemanusiaan yang perlu perhatian serius, di antaranya:
- Tragedi kemanusiaan di hunian eksklusif Citraland dan penggusuran paksa warga di Sumatera Utara.
- Kasus tanah milik warga lansia di Cisarua, Bogor, yang diduga dirampas dengan kekerasan oleh oknum aparat dan pihak kelurahan.
Bunda Tiur menilai, lemahnya supremasi hukum membuat rakyat kecil semakin terpinggirkan, sementara oligarki dan mafia semakin berkuasa.
Doa untuk Indonesia Emas
Dalam momentum ini, Bunda Tiur memanjatkan doa yang khusyuk untuk kemerdekaan yang sudah menginjak usia 80 tahun. Ia berharap bangsa ini diberi kelimpahan rezeki, kemakmuran, kedamaian, dan keberkahan demi terwujudnya Indonesia Emas yang mandiri dan berdaulat.
“Rapakan barisan, wahai para pejuang bangsa. Angkatlah sapu Merah Putihmu, bersihkan negeri ini dari para pengkhianat, koruptor, dan perusak moral bangsa,” tegasnya.
Dengan semangat Pancasila dan UUD 1945, Bunda Tiur mengajak seluruh rakyat untuk kembali ke nilai luhur perjuangan, menolak intervensi asing, dan membangun energi juang baru untuk masa depan Indonesia.
➡️ **Tiur Simamora