Search for:
  • Home/
  • OPINI/
  • Jabar Nya’ah Ka Indung, Akankah Membuat Ibu Sejahtera ?

Jabar Nya’ah Ka Indung, Akankah Membuat Ibu Sejahtera ?

Sinarpos.com

Sinarpos.com – Berdasarkan informasi dari salah satu laman meria online, diketahui bahwa 9,78 persen dari total penduduk Provinsi Jawa Barat (Jabar) merupakan kelompok lanjut usia atau lansia. Mengantarkan Jabar masuk 10 besar provinsi dengan jumlah lansia terbanyak.

Salah satunya di Bandung, berdasarkan data terbaru dari Dinas Sosial Kota Bandung pada tahun 2022 menunjukkan bahwa Kota Bandung memiliki 880.000 jiwa penduduk lanjut usia. Dari jumlah lansia tersebut terdapat golongan lansia yang belum terpenuhi kebutuhan dasarnya seperti sandang, pangan dan papan serta terlantar secara psikis dan sosial.

Oleh karena itu pemerintah Jawa Barat mencanangkan program bertajuk “Jabar Nyaah ka Indung”. Program ini merupakan gerakan social yang melibatkan para aparatur sipil negara (ASN) serta pegawai BUMD di tingkat provinsi, kota dan kabupaten. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan kaum ibu, khususnya mereka yang hidup dalam kondisi kurang beruntung. Dalam progam ini, setiap pegawai akan memiliki satu orang ibu asuh yang akan mereka perhatikan dan biayai dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya, masalah lansia tidak akan pernah selesai hanya dengan memberi bantuan. Ibaratnya, luka mereka terus diobati, tetapi penyebab luka masih dibiarkan. Alhasil, sayatan itu tidak akan sembuh karena penyebab utamanya tidak diselesaikan.

Lansia termasuk rakyat yang harus dipikirkan keberadaannya.
Meskipun mereka tidak bisa apa-apa, tetapi menjadi kewajiban negara untuk mengurusnya. Disamping itu, negara juga perlu menciptakan iklim yang kondusif bagi lansia agar mereka bisa hidup bahagia sampai akhir hayatnya.

Menyelesaikan masalah lansia membutuhkan solusi yang komprehensif, tidak hanya membebankan satu pihak saja. Benar bahwa negara memiliki peran penting dalam memberikan rasa aman bagi warga negaranya, termasuk lansia. Demikian halnya
negara berkewajiban untuk melindungi dan mengurusi lansia. Hanya saja, bukan hanya negara yang seharusnya bertanggung jawab terhadap masalah lansia, tetapi anggota keluarga, terlebih anak-anaknya dan juga masyarakat umum memiliki kewajiban untuk melindungi para lansia.

Islam memiliki mekanisme yang sangat rinci dan detail dalam mengurus lansia, yaitu dengan memastikan lansia terpenuhi segala kebutuhannya, baik oleh keluarganya maupun negara. Rasulullah saw bersabda,”Pemimpin yang mengatur urusan manusia (imam/khalifah) adalah pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab atas rakyatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Demikianlah sempuranya Islam mengatur berbagai permasalah umatnya. Pada masa tuanya, lansia akan difokuskan untuk memperbanyak beribadah kepada Allah Swt. Alhasil, ketika ajal menjemput, ia akan menghadap Allah dengan husnul khatimah dan mendapatkan tempat surga terbaik kelak di akhirat. Insyaallah. Wallahualam bissawab.

Oleh : Laela Faridah S.Kom.I


Eksplorasi konten lain dari SINARPOS.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan