Tim SAR Gabungan Akhiri Pencarian Pekerja Hilang di Laut Lombok Timur

Sinarpos.com –Lombok Timur — Suasana haru menyelimuti Pantai Elong-Elong, Dusun Kokoq Putek, Desa Bilok Petung, Kecamatan Sembalun, usai ditemukannya pekerja tambak udang PT Kosambi Victorilac yang sempat hilang, saat melakukan perbaikan pipa HDPE. Korban bernama Indra Nurhidayat (30), warga Banyuwangi, Jawa Timur, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Jumat (22/8/2025) sore, setelah operasi pencarian besar-besaran yang melibatkan berbagai unsur.

Direktur Polairud Polda NTB, Kombes Pol. Boyke Fredrik Salmon Samola, S.I.K., M.H., menjelaskan jika proses pencarian dilakukan secara maksimal, dengan mengerahkan Kapal Polisi XXI-2012 dan XXI-1002, Satpolair Polres Lombok Timur, Basarnas Mataram, serta bantuan masyarakat setempat. Bahkan, teknologi robot ROV (Remotely Operated Vehicle) turut dikerahkan untuk membantu menyisir dasar laut.

“Sejak laporan pertama masuk, seluruh unsur langsung bergerak. Kami berkoordinasi dengan Basarnas, Polsek Sembalun, dan masyarakat untuk memastikan pencarian dilakukan secepat mungkin. Syukur alhamdulillah, meskipun korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, setidaknya keluarga bisa segera mendapatkan kepastian,” tutur sapaan Kombes Boy Samola itu.

Peristiwa nahas itu bermula sekitar pukul 14.00 Wita, ketika Indra bersama tiga rekannya berangkat menggunakan perahu fiber, menuju lokasi perbaikan pipa HDPE, yang berjarak sekitar 108 meter dari bibir pantai dengan kedalaman 40 meter. Beberapa menit kemudian, Indra turun menyelam untuk memperbaiki pipa, sementara tiga rekannya menjaga kompresor di atas perahu.

Namun, sekitar 15 menit berselang, selang pernapasan Indra tiba-tiba muncul ke permukaan tanpa dirinya. Rekan-rekannya langsung berusaha menyelam mencari, tetapi upaya pencarian manual selama 30 menit tidak membuahkan hasil. Hanya sepatu katak milik Indra yang ditemukan sekitar pukul 16.00 Wita, sekitar 25 meter dari lokasi awal.

Kejadian itu segera dilaporkan ke Polsek Sembalun, yang kemudian berkoordinasi dengan Tim SAR Gabungan, untuk operasi pencarian lebih lanjut.

Pencarian berlangsung sejak pagi dengan membagi tim menjadi dua Search and Rescue Unit (SRU). SRU pertama menggunakan rubber boat untuk menyisir laut dengan area 2 nautical mile, sedangkan SRU kedua melakukan penyisiran di sepanjang pantai sejauh 2 kilometer.

Meski upaya sempat nihil hingga siang hari, pencarian kembali dilanjutkan usai istirahat. Akhirnya, pukul 16.00 Wita, korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah dievakuasi menuju Puskesmas Sembalun sebelum dipulangkan kepada keluarga.

“Operasi SAR resmi ditutup pada pukul 18.00 Wita setelah korban ditemukan. Terima kasih kepada semua unsur yang terlibat – mulai dari Basarnas, Polairud, Polsek Sembalun, tenaga medis Puskesmas, hingga masyarakat yang dengan tulus ikut membantu,” kata Kombes Boy Samola.

Peristiwa tersebut menjadi pengingat akan risiko tinggi pekerjaan di laut, khususnya penyelaman di kedalaman ekstrem. Namun di balik duka, sinergi antara aparat, instansi terkait, dan warga setempat memperlihatkan semangat kebersamaan yang kuat di NTB.

Reporter: Narator Bid Humas

BERITA TERKAIT

BERITA KHUSUS (VIDEO STREAMING)

GIIAS 2025

Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar