Mazda RX-7 Quad-Rotor ex D1 Drifting Jepang, nge-Drift di Pertamina Mandalika International Circuit
Sinarpos.com -Mandalika, 21 Februari 2025 – Niti Racing Team baru saja menggelar acara Track Day di Pertamina Mandalika International Circuit. Acara yang dihadiri teman-teman dari Niti Racing dengan berbagai kendaraan roda-2 dan juga roda-4, berjalan dengan seru, lancar dan sukses.
Kemarin sore (21-Feb-2025), RN salah satu punggawa Niti Racing, mencoba kendaraan yang di-import langsung dari Jepang. Kendaraan ini dibeli oleh Niti Racing langsung saat melakukan kegiatan track-day di salah satu sirkuit di Jepang.
RN langsung jatuh cinta pada mobil ikonik Mazda RX-7 dengan mesin rotary yang telah dimodifikasi menjadi Quad Rotor. Mazda RX-7 sebagai mobil standard harian, adalah mobil yang cukup langka dan dicari oleh banyak penggemar fanatik mobil rotary di seluruh dunia. Dengan mesin rotary yang unik dan desain body yang elegan, mobil ini merupakan salah satu ikon mobil Jepang di era 80an hingga 2000an.
Pada acara Track Day kemarin sore, Niti Racing Team untuk pertama kalinya menghidupkan kendaraan Mazda RX-7 Quad-Rotor dengan suaranya yang sangat khas dan mencoba memperlihatkan kemampuan Mazda RX-7 Quad Rotor untuk dipakai drifting di lintasan Pertamina Mandalika International Circuit.
Tim MGPA berkesempatan mewawancarai RN selaku pemilik Niti Racing Team, “Mobil yang saya gunakan hari ini adalah Mazda RX-7 Quad-Rotor dari rumah modifikasi RE Amemiya Jepang. Pastinya teman-teman dari komunitas JDM (Japanese Domistic Market) dan komunitas drifting di Indonesia lebih mengetahui sejarah kendaraan Mazda RX-7 Quad-Rotor ini.
Ini adalah mobil yang pernah dipakai untuk kejuaraan drifting D1 Jepang tahun lalu, dan menjadi juara. Di Indonesia sudah banyak kendaraan drifting dengan spec body Mazda dan mesin yang bagus, namun sepertinya belum ada yang menggunakan spec mesin Quad-Rotor yang dikombinasikan dengan penggunaan turbo untuk mendongkrak tenaga mesin. Saat ini, setting turbo masih di medium, namun kedepannya settingan ini akan ditingkatkan lagi untuk kebutuhan di Pertamina Mandalika International Circuit.
Mazda RX adalah kendaraan sedan performa dengan 2-pintu yang cukup populer di kalangan penggemar mobil sport dengan mesin rotary. Kendaraan ini populer di era tahun 1980an hingga 2000an.
“Saya memilih Mazda RX-7 ini untuk Track Day Drifting di Pertamina Mandalika International Circuit, karena Track Mandalika cukup panjang, memiliki permukaan lintasan asphalt yang baik dan juga run-off area yang cukup lebar. Jadi wajar bahwa saya mengimport kendaraan bekas Juara D1 ke Indonesia untuk ditempatkan dan dipakai di Pertamina Mandalika International Circuit.
Ketika ditanya soal proses mendatangkan / importasi kendaraan ini dari Jepang ke Indonesia, RN menjelaskan “Mobil Mazda RX-7 Quad Rotor ini saya beli di Tokyo Jepang. Sebelum membeli, saya menelpon teman saya Priandhi Satria di MGPA (Direktur Utama PT. MGPA). Andhi menjamin bahwa proses importasi kendaraan ini akan sangat mudah, jauh lebih murah dan transparan, asalkan dari awal semua pengisian dokumennya lengkap dan jelas.
Prosesnya sangat gampang dan MGPA sudah ada langganan beberapa vendor yang mengurus sea-freight, pengurusan dokumen, logistik lokal dan komunikasinya rutin dan sangat bagus. Kemudahan ini akan dapat membantu perkembangan kegiatan drifting dan berbagai motorsport di Indonesia”.
Priandhi Satria selaku Direktur Utama MGPA selaku pengelola Pertamina Mandalika International Circuit menyatakan “Kami sangat senang melihat pertumbuhan berbagai event non-motorsport maupun motorsport, termasuk Track Day di Pertamina Mandalika International Circuit, yang tidak hanya meningkatkan pertumbuhan motorsport di Indonesia, tetapi juga pastinya memberikan dampak positif bagi ekonomi, juga pariwisata di Mandalika, Lombok, NTB dan tentunya hal ini juga akan memberikan dampak positif di level nasional dan Indonesia”,.
Setelah mencoba drifting beberap kali bersama Denny Pribadi (Manager Motorsport MGPA) dengan menggunakan Mazda RX-7 dengan mesin Quad Rotor, RN mengatakan “Terus terang , cukup menyeramkan untuk kali pertamanya. Powernya sangat besar, tidak ada habisnya. Pengalaman yang luar biasa. Tenaganya cukup besar dan tidak ada habisnya.
Handling kendaraan juga sangat enak sekali. Sirkuitnya sangat sempurna, panjang, mulus dan lebar sehingga tidak ragu kalau mobil melintir karena safety barriernya masih sangat jauh. jadi tinggal dinikmati saja. Harapan saya akan ada banyak teman-teman lainnya yang membawa mobil ke Mandalika. Jadi semakin banyak sehingga bisa main barsama.
Semoga suatu saat MGPA bisa membuat acara drifting supaya lebih rame lagi. Mas Andhi (Priandhi Satria), mas Denny, Mba Joice kan merupakan pendiri komunitas Drift-Camp sejak tahun 2010 yang rutin mengadakan berbagai kegiatan drifting. Jadi tidak ada salahnya, dan akan lebih membuat kegiatan drifting di Mandalika”, jelasnya.
“Adanya fasilitas yang diberikan pemerintah untuk KEK-MANDALIKA (Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika), salah satunya dengan penangguhan berbagai bea masuk ke Pertamina Mandalika International Circuit jelas sangat menguntungkan bagi penggemar dan pelaku motorsport. Melakukan importasi kendaraan dengan berbagai bea yang ditangguhkan, sehingga hanya membayar biaya administrasi dan transportasi.
Ini menjadi sangat mudah dan murah sekali, dengan harapan Mandalika Circuit menjadi tempat rutin dipakai sebagai tempat kegiatan motorsport, baik sekedar bermain, latihan maupun ajang balap nasional dan juga international dengan kategori roda-2 maupun roda-4. Ini pasti akan membuat Sirkuit Mandalika lebih banyak dikunjungi oleh pembalap, peserta, wisatawan lokal dan international.
Kehadiran penggemar otomotif, serta melalui pemberitaan di berbagai media lokal dan media asing pasti akan lebih memperkenalkan Mandalika, Lombok, NTB dan Indonesia di dunia, dengan harapan tingkat kedatangan turis lokal dan asing semakin meningkat. Ini sesuai dengan arahan dari induk holding kami Injourney Holding, sebagai holding BUMN di sektor pariwisata dan pendukungnya, yang terus memperkokoh perannya dalam mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
Mandalika Circuit bukan milik MGPA, namun milik Indonesia. Ini harus terus menerus kita besarkan dengan baik, benar dan glorifikasi demi Indonesia”, tutup Priandhi Satria.