Search for:
Ki Sangga Buana: Resiko Besar bagi Calon Bupati yang Berpasangan dengan Perempuan di Kabupaten Bogor

Ki Sangga Buana: Resiko Besar bagi Calon Bupati yang Berpasangan dengan Perempuan di Kabupaten Bogor

SINARPOS.COM

Bogor,sinarpos.com,– Ketua Ahli Spiritual Asia, Ki Sangga Buana (Syahrial), memberikan ramalan yang mengundang perhatian terkait dinamika politik di Kabupaten Bogor. Menurutnya, calon bupati yang berpasangan dengan perempuan di wilayah ini menghadapi resiko besar yang tidak boleh diabaikan.

Ki Sangga Buana menekankan bahwa ramalannya bukanlah bentuk ketidaksetujuan atau tidak menghargai suara perempuan. “Ini bukan tentang menyepelekan peran perempuan dalam politik, melainkan pandangan yang didasarkan pada sejarah panjang Kabupaten Bogor yang mungkin tidak banyak diketahui oleh orang banyak,” jelasnya.

Menurut Ki Sangga Buana, ada sejumlah contoh di Kabupaten Bogor yang menunjukkan ketidakberuntungan pasangan calon yang melibatkan perempuan, baik sebagai wakil maupun sebagai kandidat utama (F1). Dalam pandangannya, sejarah kerajaan yang pernah berjaya di Bogor memberikan pelajaran penting bagi para calon pemimpin saat ini.

Sejarah dan Pengaruh Kerajaan di Bogor

Bogor memiliki sejarah panjang yang terkait erat dengan keberadaan kerajaan-kerajaan besar, salah satunya adalah Kerajaan Sunda, dengan ibu kota di Pakuan Pajajaran. Pada masa kejayaannya, Pakuan Pajajaran merupakan pusat pemerintahan dan kebudayaan yang sangat berpengaruh di tatar Sunda.

Meskipun tidak ada catatan spesifik mengenai peran perempuan dalam pemerintahan kerajaan tersebut, terdapat keyakinan bahwa beberapa keputusan besar yang melibatkan perempuan sebagai penguasa atau pendamping raja berujung pada situasi yang kurang menguntungkan. Pengaruh spiritual dan mitos dari era kerajaan ini dipercaya masih sangat kuat dan mempengaruhi dinamika politik modern di Bogor.

Ki Sangga Buana memperingatkan agar para calon bupati yang ingin maju dalam Pilkada Kabupaten Bogor mempertimbangkan dengan matang pasangan mereka. “Ini menyangkut masa depan bupati terpilih nantinya. Jangan hanya berpikir jangka pendek, tetapi juga bagaimana dampaknya di masa depan,” katanya.

Ramalan ini tentu menimbulkan diskusi di kalangan masyarakat dan para pengamat politik. Beberapa pihak menilai ramalan Ki Sangga Buana sebagai masukan berharga, sementara yang lain melihatnya sebagai pandangan yang perlu disikapi dengan skeptis.

Dalam sejarahnya, Bogor memang memiliki dinamika unik yang terus berlanjut hingga kini. Bagaimana para calon bupati merespons ramalan ini tentu akan menjadi perhatian publik, terutama menjelang Pilkada yang akan datang. (Syam)

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Informasi Ini !!!