SINARPOS.COM

KOTA JAMBI || Kabut asap di Provinsi Jambi membuat warga menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Kondisi kabut asap ini semakin mengkhawatirkan lantaran Provinsi Jambi, ditambah lagi dengan Karhutla.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Jambi, pada September 2023 ini mencapai 7.717 orang yang mengidap ISPA di Kota Jambi, lebih dominan anak-anak.

“ISPA kita memang ada meningkat bulan September ini. Ini hasil rekapan dan pengobatan di 20 puskesmas yang tersebar di Kota Jambi. Instruksi dari Wali Kota Jambi kepada rumah sakit swasta, jangan sampai menolak pasien ISPA,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Jambi M Taufik.

Peningkatan data ISPA cukup tampak bila dibandingkan bulan sebelumnya. Pada bulan Agustus 2023 penderita ISPA di Kota Jambi mencapai 6.486 orang, selama bulan Juli mencapai 6.072 orang, dan selama bulan Juni tercatat 3.439.

Selain itu Walikota Jambi Syarif Fasha mengeluarkan instruksi penting kepada fasilitas kesehatan di Kota Jambi. Semua fasilitas kesehatan, baik milik swasta maupun pemerintah, diwajibkan untuk tidak menolak pasien yang menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat dampak kabut asap.

“Fasilitas kesehatan diharuskan memiliki peralatan seperti nebulizer dan oksigen sesuai standar untuk mengatasi kasus-kasus kabut asap,” katanya.

Selain itu, Walikota Fasha memberikan perhatian khusus kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki kondisi kesehatan yang rentan terhadap kabut asap, seperti kehamilan, asma, penyakit jantung, dan lainnya.

Walikota Fasha menegaskan bahwa langkah-langkah ini diambil dengan tujuan utama melindungi kesehatan dan keselamatan warga kota Jambi agar tidak terkena ISPA.

Sementara hingga hari ini, Rabu (4/10/2023 ) kabut asap masih menyelimuti Kota Jambi dan beberapa kabupaten di Provinsi Jambi.

**Humas Jambi

(Weky**)