
SINARPOSII -GARUT —
Organisasi perempuan Srikandi Parahiyangan Berdaya (SPB) menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam atas munculnya dugaan adanya proses administrasi yang tidak semestinya dalam pendaftaran hak atas tanah yang selama ini menjadi lahan wakaf Yayasan Baitul Hikmah Alma’muni (YBHM) di Kabupaten Garut.
Ketua SPB, Rika Siti Nurjanah, mengatakan bahwa pihaknya menaruh simpati kepada para pengurus yayasan, masyarakat, serta keluarga pewakaf yang tengah dihadapkan pada situasi yang menimbulkan keresahan di lingkungan pendidikan dan sosial.
“Kami turut prihatin atas kabar adanya dugaan ketidakwajaran dalam proses administrasi tanah wakaf. Ini bukan sekadar persoalan aset, tapi menyangkut nilai luhur dan amanah umat yang harus dijaga bersama,” ujar Rika dengan nada lembut, Jumat (31/10/2025).
Menjaga Nilai dan Amanah
Menurut Rika, tanah wakaf memiliki makna yang sangat dalam, bukan hanya sebagai benda fisik, tetapi juga simbol keikhlasan dan pengabdian kepada Allah SWT.
Ia menilai, apa pun yang terjadi, seluruh pihak perlu mengedepankan kebijaksanaan, kehati-hatian, dan rasa tanggung jawab moral dalam menyikapi persoalan ini.
“Tanah wakaf itu amanah. Ia lahir dari niat suci untuk kemaslahatan umat, bukan untuk kepentingan pribadi. Karena itu, kita semua patut menjaga nilai spiritualnya agar tetap suci dan terhormat,” tutur Rika.
Ia berharap seluruh pihak yang terkait dapat menyelesaikan persoalan ini dengan tenang, arif, dan sesuai dengan prinsip keadilan serta penghormatan terhadap sejarah dan jasa para pendiri lembaga.
Pendidikan Sebagai Warisan Bernilai
Yayasan Baitul Hikmah Alma’muni sendiri telah berdiri sejak tahun 1970-an, menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Garut yang turut berperan besar dalam membentuk karakter dan kecerdasan generasi muda.
Rika menyebut, warisan perjuangan para ulama dan pendiri yayasan tersebut seharusnya menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah bentuk ibadah dan ladang amal yang tak ternilai.
“Lembaga seperti YBHM bukan sekadar tempat belajar, tetapi bagian dari sejarah keilmuan di Garut. Kita semua berutang budi kepada mereka yang telah mewakafkan tanah dan tenaga demi pendidikan umat,” ucapnya.
Doa dan Harapan
Dalam kesempatan yang sama, Rika menyampaikan harapan agar permasalahan yang sedang berlangsung dapat diselesaikan dengan cara terbaik, tanpa menimbulkan perpecahan di masyarakat.
“Kami percaya, dengan niat baik dan hati yang jernih, setiap persoalan bisa menemukan jalan damainya. Kami berdoa semoga tanah wakaf ini tetap menjadi tempat penuh berkah, tempat tumbuhnya ilmu dan kebaikan,” ungkapnya dengan penuh haru.
SPB juga mengajak masyarakat untuk melihat persoalan ini dengan sikap saling menghargai dan mengedepankan semangat persaudaraan, agar nilai wakaf tetap menjadi sumber kedamaian, bukan pertikaian.


 Dikdik Sodikin, S.IP, SH - Kaperwil Jawa Barat
Dikdik Sodikin, S.IP, SH - Kaperwil Jawa Barat

 Iyut Ermwati - Sekretaris (Admin)
Iyut Ermwati - Sekretaris (Admin)


