NASIB PEJABAT BUKAN NASIB RAKYAT

Ali Wardana: Sembilan Bulan Tanpa Gaji dan Pesangon, Buruh PT Danbi Garut Menjerit: “Kami Cuma Minta Hak, Bupati Tolong Lihat Kami!”

Sinarpos.comII-Garut — Sudah sembilan bulan sejak pabrik bulu mata PT Danbi Internasional di Kabupaten Garut tutup karena bangkrut, tapi ribuan karyawannya sampai sekarang belum menerima gaji terakhir dan uang pesangon.

Pabrik yang dulunya ramai kini tinggal kenangan, sementara ribuan mantan buruhnya harus berjuang sendiri untuk bertahan hidup.

Salah satu yang bersuara lantang adalah Ali Wardana, seorang suami dari korban PHK. Ia bercerita, sejak istrinya diberhentikan, hidup keluarganya makin sulit.

“Istri saya kerja di sana bertahun-tahun. Waktu pabrik tutup, katanya pailit. Tapi gaji terakhir aja belum dibayar, pesangon juga nggak ada kabar. Kami udah sabar, tapi sampai sekarang nggak ada kepastian apa-apa,” kata Ali dengan nada kecewa, Minggu (5/10/2025).

Janji Pencairan BPJS dan Potongan Rp250 Ribu

Yang bikin makin miris, kata Ali, muncul pihak yang mengatasnamakan organisasi perjuangan buruh. Mereka minta setiap karyawan menyetor Rp250.000, dengan alasan uang itu akan dipotong dari pencairan BPJS Ketenagakerjaan.
Tapi sampai sekarang, BPJS belum cair, pesangon nggak turun, dan nasib uang potongan itu pun nggak jelas ke mana.

“Kami percaya aja waktu itu, katanya buat bantu proses pencairan. Tapi nyatanya nggak ada hasil. Uang kami entah ke mana. Udah sembilan bulan, semuanya diam,” ujar Ali.

Ribuan Karyawan Terlantar Tanpa Kepastian

Sedikitnya 2.000 lebih buruh jadi korban setelah pabrik resmi tutup 19 Februari 2025.
Sebelumnya, PT Danbi dikenal sebagai perusahaan besar yang mengekspor bulu mata ke luar negeri. Tapi karena kalah bersaing dengan produk luar negeri, stok menumpuk, dan akhirnya perusahaan gulung tikar.

Kini, para buruh hidup dalam ketidakpastian:

Gaji terakhir dibayar 20 Februari 2025.

Tidak ada surat resmi dari perusahaan soal PHK.

Pesangon dan BPJS belum diterima.

Banyak buruh yang kini menganggur dan terlilit utang.

“Dulu pabrik rame banget, tiap hari penuh kerjaan. Sekarang sepi, banyak teman-teman saya yang pulang kampung, ada juga yang jualan seadanya. Hidup berubah total,” cerita salah satu mantan karyawan lain.

Bupati dan Wakil Bupati Garut Diminta Turun Tangan

Ali dan para mantan buruh menilai, pemerintah daerah belum benar-benar peduli pada nasib mereka.
Mereka meminta Bupati dan Wakil Bupati Garut agar tidak tutup mata terhadap penderitaan ribuan warganya sendiri.

“Kami rakyat kecil, cuma bisa berharap sama pemerintah. Tapi kalau pemerintahnya juga diam, terus siapa yang mau bantu kami? Kami nggak minta belas kasihan, cuma minta hak kami dibayar,” tegas Ali.

Ia juga meminta Dinas Tenaga Kerja Garut tidak hanya datang ke lokasi untuk foto-foto, tapi betul-betul bantu cari solusi.

“Kalau cuma datang lihat-lihat tanpa hasil, buat apa? Kami butuh tindakan nyata, bukan janji-janji,” katanya.

Harapan dari Para Mantan Buruh

Para mantan pekerja PT Danbi berharap pemerintah bisa membantu:

  1. Menyelesaikan gaji dan pesangon yang belum dibayar.
  2. Mengusut potongan Rp250 ribu yang tidak jelas.
  3. Membantu mencarikan lapangan kerja baru bagi korban PHK.

“Kami cuma mau hidup tenang lagi. Jangan sampai nasib buruh di Garut terus jadi korban, sementara pejabatnya diam aja,” ujar Ali menutup pembicaraan.

Dikdik Sodikin, S.H. Kaperwil Jawa Barat Sinarpos.com

  • BERITA TERKAIT

    BERITA KHUSUS (VIDEO STREAMING)

    Kasus Penyerobotan Lahan 1.564 Hektare Mukhtar & Srimahyuni: Ratu Prabu 08 Surati Polres dan Kuasa Hukum Desak Polres Bertindak Tegas

    Kasus Penyerobotan Lahan 1.564 Hektare Mukhtar & Srimahyuni: Ratu Prabu 08 Surati Polres dan Kuasa Hukum Desak Polres Bertindak Tegas

    Exhumasi Imam Komaini Sidik: Bongkar Tabir Kebohongan Kasus Pembunuhan di Rimbo Bujang

    Exhumasi Imam Komaini Sidik: Bongkar Tabir Kebohongan Kasus Pembunuhan di Rimbo Bujang

    GIIAS 2025

    Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

    Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

    Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

    Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

    Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

    Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya
    error: Maaf.. Berita ini di protek