
Sinarpos com,Purwakarta – Mitembeyan, yang berarti “memulai” atau “ngamimitian” dalam bahasa Sunda, merupakan ritual penghormatan dan doa sebelum memulai kegiatan besar. Tradisi ini dihidupkan kembali sebagai bentuk penghormatan kepada para pendiri dan tokoh terdahulu Purwakarta.
Hal tersebut dikatakan Bupati Purwakarta,Saepul Bahri Binzein (Om Zein), Diacara Mitembeyan,bagian dari Rangkaian Kegiatan Hari Jadi ke-194 Kota Purwakarta dan Hari Jadi ke-57 Kabupaten Purwakarta yang jatuh pada Kamis, 20 Juli 2025,
Menurutnya, Bukan sekadar pesta meriah, perayaan ini dikemas sebagai rangkaian kegiatan budaya dan refleksi yang sarat makna, dimulai dengan tradisi leluhur yang disebut “Mitembeyan”.
” Mitembeyan diawali dengan ziarah ke makam para leluhur di berbagai kecamatan dan desa. Kegiatan ini merupakan wujud penghargaan dan pengingat jasa-jasa mereka yang telah berjuang membangun dan memajukan.Purwakarta”
ujar om zein, Rabu,2 juli 2025
Masih menurut Om Zein, Rangkaian perayaan tak berhenti di situ. Acara dilanjutkan dengan “Muru Indung Cai,” atau napak tilas air kehidupan. Kegiatan ini melambangkan penghormatan terhadap sumber kehidupan, dimulai dari Taman Air Mancur Sri Baduga menuju mata air Cibulakan di Kecamatan Wanayasa.
“Kami ingin mengingatkan masyarakat Purwakarta bahwa air adalah sumber kehidupan. Tanpa air kita tidak bisa hidup, tapi air tetap akan mengalir meski tanpa kita. Jadi tugas kita menjaga dan merawatnya,” ucap Om Zein.
Kegiatan dilanjutkan dengan napak tilas ke Muru Indung Cai, berangkat dari Taman Sri Baduga menuju mata air Cibulakan. Napak tilas ini bertujuan mengingatkan pentingnya menjaga mata air, pohon-pohon di sekitarnya, dan aliran airnya.
Om Zein,mengajak Masyarakat Purwakarta dalam momentum ini untuk kembali pada nilai-nilai budaya dan karakter dengan silih asah, silih asih, dan silih asuh, saling belajar, saling menyayangi, dan saling mengasuh, diharapkan dapat tertanam kembali dalam kehidupan masyarakat
“Upaya ini diwujudkan dengan berbagai imbauan, mulai dari menjaga kebersihan saluran air di perkotaan hingga mendorong penanaman pohon dan penebangan yang bijak di pedesaan.”pungkas om zein***Galang