Search for:
  • Home/
  • JAKARTA/
  • Ibu Tiur, Relawan Prabowo dan Aktivis Sosial, Ajukan Permohonan Pemanfaatan Tanah 714 Hektar di Puncak Bogor
Ibu Tiur, Relawan Prabowo dan Aktivis Sosial, Ajukan Permohonan Pemanfaatan Tanah 714 Hektar di Puncak Bogor

Ibu Tiur, Relawan Prabowo dan Aktivis Sosial, Ajukan Permohonan Pemanfaatan Tanah 714 Hektar di Puncak Bogor

SINARPOS.com – Bogor, 10 April 2025 || Dalam semangat mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Ibu Tiur Simamora, seorang relawan aktif pendukung Prabowo Subianto sekaligus aktivis sosial, mengajukan permohonan resmi kepada Presiden Republik Indonesia dan Menteri Pertanian untuk memanfaatkan lahan kosong seluas 714 hektar yang terletak di kawasan Puncak, Bogor—tepat di perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur.

Lahan tersebut sebelumnya merupakan kawasan perkebunan teh dengan status Hak Guna Usaha (HGU) yang kini telah habis masa berlakunya.

Menurut Ibu Tiur, sudah saatnya lahan tersebut dialihfungsikan untuk pertanian pangan rakyat, guna meningkatkan ketahanan pangan serta membuka lapangan kerja dan akses ekonomi bagi warga sekitar, khususnya di wilayah Cibeureum, Tugu, dan sekitarnya.

“Wilayah ini sangat subur, dengan curah hujan hampir setiap hari yang sangat mendukung budidaya tanaman pangan seperti cabai, sayuran, singkong, dan jagung. Ini adalah peluang besar untuk membangun lumbung pangan yang kuat di Jawa Barat,” ujar Ibu Tiur dalam pernyataan resminya.

Sebagai bentuk keseriusan, Ibu Tiur telah menugaskan tim lapangan yang terdiri dari Dayatullah, Farrel, dan Doni untuk melakukan survei lokasi dan mengidentifikasi potensi lahan kosong yang bisa segera dimanfaatkan.

Ketiganya dipercaya untuk memimpin upaya awal penataan lahan dan koordinasi dengan warga lokal.

“Ini bukan hanya soal pertanian, tapi juga tentang pertahanan pangan nasional. Kami mohon agar permohonan ini dipertimbangkan dan disetujui oleh Bapak Presiden dan Bapak Menteri Pertanian. Tujuan kami tulus — demi masyarakat dan demi masa depan pangan negeri ini,” tambahnya.

Ibu Tiur juga menyampaikan bahwa permohonan ini akan dilengkapi dengan dokumentasi berupa foto-foto lahan kosong serta rencana pengelolaan pertanian secara berkelanjutan dan berbasis pemberdayaan masyarakat lokal.

Dengan semangat gotong royong dan cinta tanah air, upaya ini diharapkan dapat menjadi contoh konkret sinergi antara relawan, pemerintah, dan masyarakat untuk mewujudkan swasembada pangan dan kedaulatan agraria di Indonesia.

**Red


Eksplorasi konten lain dari SINARPOS.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.