Dr. Bernard Ketua LBH PERS Mengajukan Permohonan Rekomendasi kepada Presiden RI H. Prabowo Subianto
SINARPOS.com – JAKARTA, 16 Februari 2025 || Pada kesempatan Milad HUT Partai Gerindra ke-17 yang diselenggarakan di Sentul International Convention Centre (SICC) pada 6 Februari 2007, Dr. Bernard selaku Ketua LBH PERS Presisi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) Relawan Prabowo Gibran 08, mengajukan permohonan kepada Bapak Presiden Republik Indonesia H. Prabowo Subianto.
Sebagai seorang kader setia Partai Gerindra, Dr. Bernard memohon kepada Presiden untuk memberikan rekomendasi bagi anaknya, Debby Grace Natasya Siagian, yang sedang menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana (FH UKI).
Debby Grace Natasya Siagian, yang sudah lama menderita sakit akibat penyakit CVA dan jantung, saat ini tidak bekerja dan hanya aktif dalam kegiatan sosial sebagai aktivis. Dia berjuang untuk membantu rakyat yang terzolimi dan tidak mampu.
Mengingat kondisinya dan dengan latar belakang perjuangannya, Dr. Bernard meminta agar anaknya dapat diterima dalam jalur prestasi semester ganjil dan genap di Fakultas Hukum UKI dengan biaya pendidikan sebesar Rp 8.880.000 per semester.
Harapannya, Debby tidak akan terkena Drop Out (DO) dan dapat memperoleh kemudahan dalam proses pembuatan Kartu Jakarta Pintar (KJP), Program Indonesia Pintar (PIP), atau Beasiswa Prima, yang diharapkan dapat diproses melalui bantuan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Prof. Dr. Satrio Brodjonegoro, bersama dengan Wakil Menteri Prof. Dr. Stella, dan Sekretaris Jenderal Prof. Dr. Ir. Togar Simatupang.
Selain itu, Dr. Bernard juga mengajukan rekomendasi serupa untuk anaknya yang lain, Devid Gregorius Siagian, yang mendapat rekomendasi kuliah dari Rektor Universitas Diponegoro Semarang, Prof. Dr. Suharnomo, SE., MSi. Selain itu, Chelsea Maria Gracia Siagian juga diajukan untuk mendapatkan dukungan untuk program studi Fakultas Kedokteran Gigi dan Hukum.
Dalam hal ini, Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, menegaskan bahwa Beasiswa Prima dan Program Indonesia Pintar (KIP) tidak akan terpengaruh oleh efisiensi anggaran, meskipun ada pemangkasan anggaran di sektor pendidikan.
Hasan Nasbi menjelaskan bahwa layanan pendidikan tetap menjadi prioritas pemerintah dan tidak akan terdampak oleh kebijakan efisiensi anggaran. Pemerintah memastikan bahwa Beasiswa Prima dan KIP Kuliah tetap akan berjalan seperti biasa, serta menjadi bagian dari upaya mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia.
Pemerintah menegaskan pentingnya efisiensi anggaran yang tepat sasaran, tanpa mengorbankan kualitas layanan pendidikan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Program Beasiswa Prima, yang mendapatkan alokasi anggaran hingga Rp 14,495 triliun, tetap diprioritaskan untuk memberikan dukungan bagi siswa dan mahasiswa berprestasi yang membutuhkan bantuan keuangan.
Dengan harapan besar, Dr. Bernard dan keluarganya berharap bahwa perjuangan mereka untuk pendidikan anak-anaknya dapat diterima oleh pemerintah dan mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto serta pihak-pihak terkait di kementerian.
Mereka juga berharap bahwa upaya ini dapat memberikan dampak positif bagi kelanjutan pendidikan generasi muda Indonesia yang memiliki potensi dan semangat untuk berprestasi.
**Redaksi SINARPOS.com Jakarta : Dr. Bernard Burdju Siagian, SH
Eksplorasi konten lain dari SINARPOS.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.