Search for:

Dari Ruangan Sempit dan Sederhana, Anak-anak Itu Semangat Belajar Mengaji.Berharap Ada Dermawan Yang Bantu

SINARPOS.com//Sukabumi

Sukabumi-Mengaji setiap hari untuk anak-anak memiliki banyak manfaat, di antaranya:membentuk kepercayaan dan kecintaan pada agama,
Menanamkan nilai-nilai kebaikan seperti kejujuran, kesabaran, dan saling menghormati.
Membantu anak-anak belajar bahasa Arab dan mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa tersebut.selain itu juga menumbuhkan
nilai kedisiplinan pada diri anak-anak sejak dini

Dibalik rasa semangat dan ketekenan anak anak mengaji,ada cerita menarik yang mesti diperhatikan yaitu kondisi rumah yang kurang layak dan nyaman saat mereka memulai belajar

Rumah kecil berukuran 4×4 meter tersebut dipake untuk anak anak mencari ilmu agama setiap harinya, lantai yang masih tanah, dinding yang terlihat bata putih, atap langit yang masih bolong menjadikan pemandangan setiap hari saat anak anak mulai belajar mengaji.

Diketahui rumah yang dipakai anak anak mencari ilmu itu rumah ibu Neneng, yang berada di kp.pondok tisuk rt 003 rw 004 desa ciheulang tonggoh, kec. Cibadak kab. Sukabumi

Saat di temui dirumahnya ibu Neneng mengungkapkan harapanya ada dermawan yang bisa membantu untuk kenyamanan anak anak saat belajar mengaji

“Iya keadaan tempat ini sebagai rumah keluarga dan juga kalau di sore hari dipakai untuk anak anak belajar mengaji, namun keadaan seperti inilah yang mereka tempati saat belajar.ini juga alhamdulillah kemaren mendapatkan program rumah tidak layak huni (rutilahu) dari desa tahun 2024.dan sebelum nya di bangun oleh program tersebut jauh lebih layak untuk ditempati “.Ungkapnya.Rabu 02/10/2024

Belum lagi sejumlah barang yang ikut teronggok di sana. Ada rak sepatu, rak piring, pakaian yang tergantung di tali yang memanjang dari satu tembok ke tembok lain, dipan di salah satu sisi bilik,

Di bilik inilah anak anak usia SD belajar mengaji. Mereka berasal dari kaum kampung yang sama. Anak anak tersebut belajar setiap sore. Tak pernah berhenti. Mereka mulai belajar pukul 16:00 wib sampai menjelang magrib. Sementara pada pagi hari, bocah-bocah ini belajar di sekolah.

di rumah ini mereka belajar membaca al-Qur’an, menghafal surat-surat pendek, berwudhu, dan shalat. Suara mereka lantang ketika bersama-sama membaca hafalan surat-surat pendek. Semangat belajar mereka terasa sekali dari teriakan yang terdengar jelas dari luar rumah.

Tampaknya mereka tak peduli dengan banyaknya debu yang melayang di dalam bilik tersebut karena buruknya ventilasi. Debu-debu itu terlihat jelas saat diterpa cahaya matahari yang menyelinap masuk dari lubang lubang

“Saya kasihan sama anak-anak ini. Mereka semangat sekali mengaji. Padahal sebelumnya tak ada yang bisa mengajar mereka.saya berharap ada dermawan atau hamba allah yang bisa membantu untuk bangunan rumah yang layak, terutama untuk kebutuhan lantai yang bisa di keramik”.Pungkas ibu neneng penuh harap.

(Hilman)

1 Comment

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Informasi Ini !!!