Sinarpos.com -Purwakarta – Pelaksanaan proyek Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan Paket 14 yang berada di wilayah Kabupaten Purwakarta mulai menuai sorotan. Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, terlihat beberapa bahan material yang digunakan dalam pekerjaan diduga tidak memenuhi standar kualitas, terutama pada penggunaan pasir asal dan semen berkualitas rendah.

Proyek yang dibiayai melalui APBD Kabupaten Purwakarta Tahun Anggaran 2025 dengan nilai kontrak sebesar Rp 196.919.000,- ini dilaksanakan oleh CV. Bisthy Karya Prima di bawah pengawasan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Purwakarta.

Sejumlah pekerja tampak melakukan pengadukan material dengan campuran tanah dan semen yang tampak menggumpal, menimbulkan dugaan bahwa mutu bahan bangunan yang digunakan kurang sesuai spesifikasi teknis. Jika hal ini benar, dikhawatirkan dapat memengaruhi ketahanan dan kualitas hasil pekerjaan.

Warga sekitar berharap agar pihak pelaksana maupun instansi terkait dapat memperhatikan kualitas material yang digunakan. “Kami ingin proyek ini benar-benar kuat dan tahan lama, jangan sampai baru selesai sudah rusak,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak pelaksana proyek belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan penggunaan bahan material yang kurang layak tersebut.

Masyarakat berharap, proyek tanggap darurat yang seharusnya menjadi solusi cepat terhadap kerusakan infrastruktur justru tidak menjadi pekerjaan asal-asalan yang menghabiskan anggaran tanpa hasil maksimal. Pengawasan yang ketat dari dinas terkait dinilai sangat penting demi menjaga akuntabilitas dan kualitas pembangunan di Purwakarta.