SINARPOS.COM

HAWAII || Presiden AS Joe Biden mengatakan dia akan melakukan perjalanan ke Hawaii “sesegera mungkin” di tengah kritik atas tanggapannya terhadap kebakaran hutan yang mematikan di pulau itu.

Berbicara di Milwaukee pada hari Selasa, Biden mengatakan dia ingin memastikan bahwa orang-orang di negara bagian itu memiliki “semua yang mereka butuhkan”.

Korban tewas akibat kebakaran sekarang menjadi 101 dengan sekitar 1.300 orang hilang.

Penduduk Hawaii mengeluh tentang kecepatan tanggapan pemerintah federal terhadap bencana tersebut.

Saat berada di Pantai Rehoboth, Delaware, selama akhir pekan, Biden ditanyai oleh seorang reporter tentang meningkatnya jumlah kematian di Hawaii, dan menjawab: “Tidak ada komentar.”

Presiden mengatakan pada hari Selasa bahwa dia belum berkunjung karena khawatir hal itu akan mengalihkan sumber daya dan perhatian dari respons kemanusiaan. Jill Biden akan menemaninya ke Hawaii, katanya.

“Saya tidak ingin menghalangi. Saya telah mengunjungi terlalu banyak daerah bencana,” kata Biden. “Saya ingin memastikan kami tidak mengganggu upaya pemulihan yang sedang berlangsung.”

Lebih dari 500 personel darurat federal sejauh ini telah dikirim untuk membantu upaya bantuan, termasuk 150 spesialis pencarian dan penyelamatan.

Personel tambahan sedang dikirim ke Maui untuk membantu mereka yang sudah berada di lapangan, tambah Biden.

Dia mengatakan bahwa “semua aset federal yang tersedia” di kawasan itu akan digunakan untuk upaya pemulihan, termasuk militer AS dan Penjaga Pantai.

“Ini pekerjaan yang melelahkan. Butuh waktu dan menegangkan,” kata presiden.

Administrasi Bisnis Kecil AS juga telah mulai menawarkan pinjaman bencana berbunga rendah untuk membantu penduduk setempat membangun kembali.

Badan Manajemen Darurat Federal (Fema) telah menyetujui pembayaran satu kali sebesar $700 (£550) per rumah tangga untuk membantu kebutuhan mendesak setelah bencana.

“Setiap aset yang mereka butuhkan akan tersedia untuk mereka,” kata Biden. “Dan kita akan berada di Maui selama diperlukan.”

Dalam pembaruan video pada hari Selasa, Gubernur Josh Green mengatakan dia dan Biden “sering” berbicara dan akan mengatur waktu kunjungan presiden setelah “pekerjaan yang menghancurkan hati dilakukan di lapangan untuk menemukan mereka yang telah hilang”. .

Mengidentifikasi korban kebakaran hutan Hawaii bisa memakan waktu bertahun-tahun ‘Dibesarkan untuk membenci turis’ – Memicu ketegangan penggemar di Maui Saat kebakaran melanda, sirene peringatan Maui tidak bersuara

Pejabat di Hawaii mengatakan mereka memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat dalam beberapa hari mendatang karena lebih banyak mayat ditemukan dari bagian Maui yang paling parah terkena dampak. Hanya 25% dari daerah yang terkena dampak sejauh ini telah dilakukan pencarian sisa-sisa manusia.

Sekitar 80% dari Lahaina – sebuah kota berpenduduk sekitar 12.000 penduduk – hancur dalam kobaran api.

Di Maui, banyak penduduk mengatakan kepada BBC bahwa mereka frustrasi dengan skala dan kecepatan upaya pemulihan.

Seorang penduduk, Les Munn, mengatakan sejauh ini dia telah menerima $500 dari Fema – kurang dari harga satu malam di sebagian besar kamar hotel di pulau itu.

Untuk saat ini, dia masih tidur di dipan di tempat penampungan.

Lokal lainnya, Felicia Johnson, mengatakan bahwa “semua orang menginginkan kemuliaan tetapi tidak ada yang mau menginjakkan kaki di tanah”.

Di jalan di atas garis api di Lahaina, seorang wanita mengatakan dia takut dia akan mati kelaparan pada hari-hari setelah kebakaran.

Tapi sekarang orang-orang menjatuhkan kantong es, air, pakaian, baterai, dan pengisi daya surya kecil di rumah tetangganya, salah satu dari beberapa pusat pasokan bantuan akar rumput yang dikoordinasikan oleh penduduk setempat di daerah tersebut.

Menjelang perjalanan kedua ke daerah yang paling parah terkena dampak, Amory Mowrey menghabiskan $1.700 untuk mengisi SUV miliknya dan temannya dengan tisu toilet, kotak air, paket baterai, dan karung beras.

“Kami hanya berusaha mendapatkan pasokan secepat mungkin ke daerah yang terkena dampak sehingga orang mendapatkan apa yang mereka butuhkan,” katanya. “Sepertinya, ada kurangnya tanggapan dari organisasi besar.”

Yang lain menyatakan frustrasi karena pasokan yang bersumber secara lokal ditolak oleh pejabat pemerintah, atau penutupan jalan telah mencegah orang memasuki Lahaina untuk membantu.

“Pemerintah menghalangi orang-orang untuk membantu,” kata Liz Germansky, yang kehilangan rumahnya dalam kebakaran itu.

“Saya kira pemerintah tidak bisa berbuat lebih sedikit,” katanya kepada BBC sambil duduk di kemacetan lalu lintas di pulau itu.

“Cara hal-hal yang sedang berlangsung saat ini adalah tipikal dari apa yang kita semua alami pada hari Selasa… tidak heran hal ini menjadi tidak terkendali.”

**BBC.com

(Red**)