Netanyahu: Israel Siap Akhiri Perang Gaza Jika Hamas Bebaskan Semua Sandera

SINARPOS.comTel Aviv, Israel – 18 Mei 2025 || Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam konferensi pers yang digelar di Tel Aviv hari ini menyatakan bahwa Israel siap menghentikan seluruh operasi militer di Jalur Gaza, asalkan Hamas membebaskan semua sandera yang masih ditahan sejak pecahnya konflik besar pada Oktober 2023.

Pernyataan ini menjadi sinyal terkuat dari pihak Israel terkait kemungkinan gencatan senjata permanen, setelah lebih dari 19 bulan konflik intens yang telah menyebabkan ribuan korban jiwa dan kehancuran luas di wilayah Gaza.

Kelompok keluarga sandera yang tergabung dalam organisasi Bring Them Home Now menyampaikan kelegaan atas pernyataan Netanyahu, namun menuntut agar proses pembebasan tidak dipolitisasi lebih jauh.

“Kami ingin mereka pulang, hidup atau mati. Negara harus menjadikan ini prioritas tanpa syarat apa pun,” ujar Miriam Goldstein, ibu dari salah satu sandera yang telah ditahan sejak November 2023.

Pernyataan Resmi Netanyahu

“Israel tidak menginginkan perang yang berkepanjangan. Jika Hamas membebaskan semua sandera, termasuk warga negara Israel dan asing, kami siap menghentikan tembakan dan membuka jalur diplomasi yang konstruktif.”

Netanyahu menambahkan bahwa pemerintah Israel bekerja sama dengan mediator internasional, termasuk Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat, untuk mendorong perjanjian yang adil dan menjamin keamanan jangka panjang di kawasan tersebut.

Netanyahu: Israel Siap Akhiri Perang Gaza Jika Hamas Bebaskan Semua Sandera
Netanyahu: Israel Siap Akhiri Perang Gaza Jika Hamas Bebaskan Semua Sandera

BACA JUGA : Serangan Drone Terbesar Rusia ke Ukraina Sejak 2022: Eskalasi Baru Usai Gagalnya Perundingan Damai

Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Gaza, korban jiwa akibat konflik telah mencapai lebih dari 35.000 orang, mayoritas di antaranya adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak. Infrastruktur penting seperti rumah sakit, sekolah, dan fasilitas air bersih dilaporkan hancur atau tidak berfungsi.

Dilansir dari media Al Jazeera, sementara itu, Hamas hingga saat ini belum memberikan respon publik terhadap pernyataan Netanyahu, namun salah satu pejabat tinggi mereka yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media Al Jazeera bahwa pembebasan sandera hanya mungkin terjadi jika Israel juga menghentikan blokade penuh terhadap Gaza dan membebaskan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

Pernyataan Netanyahu disambut positif oleh beberapa pemimpin dunia:

  • Presiden AS Joe Biden menyambut baik tawaran tersebut dan menyebutnya “langkah awal menuju deeskalasi nyata.”
  • Sekjen PBB António Guterres mendesak semua pihak untuk “menyambut inisiatif damai ini dengan komitmen nyata demi menyelamatkan nyawa warga sipil.”
  • Uni Eropa mengatakan siap menyediakan tim pemantau untuk memastikan pelaksanaan kesepakatan jika terjadi gencatan senjata.
Netanyahu: Israel Siap Akhiri Perang Gaza Jika Hamas Bebaskan Semua Sandera

Pernyataan Netanyahu ini menjadi titik balik potensial dalam konflik panjang antara Israel dan Hamas. Meski syarat utama Israel belum tentu diterima oleh pihak lawan, sinyal ini menunjukkan adanya peluang diplomatik baru di tengah penderitaan rakyat Gaza yang terus berlangsung.

BACA JUGA : India dan Pakistan Sepakati Gencatan Senjata Setelah Tiga Hari Pertempuran Intens

Pihak internasional kini mengalihkan perhatian penuh pada bagaimana Hamas akan menanggapi tawaran tersebut dan apakah gencatan senjata benar-benar bisa diwujudkan dalam waktu dekat.


Red**