21.000 Suara Menembus Hujan: Festival Lagu Rakyat Estonia Menggema di Tengah Cuaca Ekstrem

SINARPOS.com Tallinn, Estonia – 6 Juli 2025 || Hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota Estonia, Tallinn, tidak mampu meredam semangat lebih dari 21.000 penyanyi yang berkumpul untuk memeriahkan Festival Lagu Rakyat Estonia (Laulupidu)—sebuah tradisi budaya yang telah diwariskan sejak abad ke-19.

Dilansir dari Apnews.com, Pesta suara rakyat yang digelar setiap lima tahun ini berubah menjadi momen mengharukan dan viral secara internasional ketika para peserta, mulai dari anak-anak sekolah hingga kakek-nenek, tetap berdiri di bawah guyuran hujan sambil menyanyikan lagu-lagu nasional dan rakyat Estonia dengan penuh kebanggaan.

“Ini bukan sekadar festival, ini adalah jiwa Estonia,” kata Maarja Kallas, seorang guru musik dari Tartu yang membawa kelompok paduan suara remaja. “Kami bernyanyi meskipun basah kuyup, karena lagu-lagu ini adalah sejarah kami.”

🔊 Tradisi Menyatukan Bangsa

21.000 Suara Menembus Hujan: Festival Lagu Rakyat Estonia Menggema di Tengah Cuaca Ekstrem
Foto ribuan penyanyi mengenakan pakaian tradisional, menyanyikan lagu bersama meskipun diguyur hujan, menunjukkan semangat yang tak tergoyahkan.

Laulupidu, yang diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda, memang bukan festival biasa. Ini adalah manifestasi kebersamaan, patriotisme, dan identitas bangsa Estonia.

Tahun ini, perayaan juga menyertakan pertunjukan orkestra nasional dan koreografi massal yang melibatkan ribuan siswa.

Tak hanya menjadi sorotan lokal, media-media internasional dari Eropa, Asia, hingga Amerika memberitakan betapa mengesankannya festival ini—menjadikannya salah satu peristiwa budaya paling viral hari ini secara global.

Pihak panitia sempat menawarkan opsi pembatalan sebagian acara karena kondisi cuaca, namun mayoritas peserta menolak.

21.000 Suara Menembus Hujan: Festival Lagu Rakyat Estonia Menggema di Tengah Cuaca Ekstrem
Foto barisan penyanyi dalam kostum tradisional dengan latar panggung utama—suasana penuh warna dan skala masif acara

“Kami datang bukan untuk kenyamanan, tapi untuk menghormati warisan,” ujar Heiki Vaher, penyanyi senior dari kelompok warga diaspora Estonia di Kanada.

Tayangan langsung acara tersebut ditonton jutaan orang secara daring. Banyak penonton meneteskan air mata saat menyaksikan lagu “Mu isamaa on minu arm” (“Tanah Airku adalah Cintaku”) dinyanyikan oleh seluruh peserta—simbol keteguhan hati rakyat Estonia.

Media sosial dipenuhi dengan pujian dan rasa haru atas dedikasi para penyanyi. Selebriti dunia seperti penyanyi Norwegia Aurora dan aktris Natalie Portman ikut membagikan klip acara tersebut, menyebutnya sebagai “peristiwa budaya paling menyentuh tahun ini.

21.000 Suara Menembus Hujan: Festival Lagu Rakyat Estonia Menggema di Tengah Cuaca Ekstrem
Foto close-up para penyanyi di tengah atmosfer hujan, menegaskan kekompakan dan kekuatan budaya dalam momen yang menggugah.

Estonia kembali membuktikan bahwa suara rakyat—secara harfiah—dapat menembus cuaca, ruang, dan waktu.

Dari tengah hujan di Eropa Utara, pesan harmoni dan keteguhan hati disiarkan ke seluruh dunia.


BERITA TERKAIT

BERITA KHUSUS (VIDEO STREAMING)

Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

Belasan Media Nasional Kawal Kasus Kematian Imam Komaini Sidik: Dugaan Pembunuhan Terencana, Hanya Satu Tersangka Ditahan?

Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

Keluarga Korban Pembunuhan Imam Komaini Sidik Desak Pengungkapan Komplotan Pelaku: “Kami Percaya Ini Bukan Ulah Satu Orang”

Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

Kantor Penasehat Hukum Hendri C Saragi, SH Desak Otopsi Jenazah Imam Komaini Sidik Oleh Tim Medis TNI: Mengungkap Tabir Kematian yang Penuh Tanda Tanya

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Tragedi Pembunuhan Menyimpan Tanda Tanya, Ada Apa di Balik Peritiwa ini ?

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar

Jalan Rusak di Daerah Pesantren Kelapa Sawit: Suara Warga yang Tak Kunjung Didengar

Diduga Bertindak Sepihak, Bank Mandiri Lelang Rumah Warga Balangan Tanpa Peringatan Resmi

Diduga Bertindak Sepihak, Bank Mandiri Lelang Rumah Warga Balangan Tanpa Peringatan Resmi