Sinarpos.com

Medan – Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol. Dr. Ferry Walintukan membenarkan Andri Setiawan yang juga Wakil Ketua DPRK Simeulue terjaring razia diskotik di kota Medan beberapa waktu lalu.

Kabid Humas Polda Sumut itu mengatakan, Ditresnarkoba Polda Sumatera Utara melaksanakan pemeriksaan urine kepada pengunjung yang dicurigai sebanyak 37 orang dengan hasil, 36 orang negatif.

“Ya benar. 1 (satu) orang laki laki yg setelah dilakukan test urine positif amp / metam, atasnama Andri Setiawan,”jelas Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol. Dr. Ferry Walintukan. Jum’at (07/11/2025).

Kombes Ferry mengatakan, setelah dilakukan interograsi kepada Andri Setiawan diperkuat dengan hasil tes urine, Andri Setiawan menggunakan narkotika jenis pil/extacy sebanyak setengah butir.

“Yang selanjutnya dilakukan interogasi kepada yang bersangkutan, dan membenarkan hasil urine tersebut ada munggunakan narkotika jenis pil / extacy pada Sabtu (1/11/2025) sebanyak setengah butir, yang selanjutnya diserahkan kepada lembaga rehabilitasi,”kata Kombes Ferry.

Ditanya lebih lanjut, dimana tempat Andri Setiawan akan direhabilitasi, Kombes Ferry menjawab belum mengetahui. “Yang bersangkutan direhabilitasi. Tapi saya belum tahu juga direhabilitasi dimana. Nanti saya tanya lagi ya,”terangnya.

Selain itu kata dia, alasan tidak ditahannya Andri Setiawan dikarenakan yang bersangkutan hanya pemakai atau pengguna, bukan pengedar.

“Sementara dia pemakai atau pengguna. Makanya direhabilitasi. Kalau dia pengedar baru kita proses,”Ujarnya.

Untuk diketahui, Andri Setiawan adalah Wakil Ketua DPRK Simeulue periode 2024-2029 dan terpilih sebagai Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Simeulue beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Andri Setiawan membantah memakai narkoba. Andri menegaskan, tidak ada barang bukti narkotika yang ditemukan darinya.

“Saya heran dengan hasil itu karena saya tidak pernah mengonsumsi narkoba. Mungkin efek dari minuman kratindeng yang saya minum sebelumnya,” jelasnya.

Menurutnya, kabar yang beredar telah berkembang liar dan bisa menimbulkan persepsi negatif terhadap dirinya, keluarganya, maupun lembaga tempat ia mengabdi.

 “Saya ingin meluruskan supaya tidak ada pihak yang memanfaatkan isu ini untuk kepentingan tertentu. Saya tetap bekerja seperti biasa di Simeulue,” tegasnya.

Dalam konferensi pers di Suka Maju, Kecamatan Simeulue Timur, Jumat (7/12/2025), Andi Zipo juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Simeulue karena kehadirannya di tempat hiburan malam tersebut telah menimbulkan kekecewaan sebagian pihak.

“Saya mohon maaf jika peristiwa ini membuat masyarakat tersinggung. Tidak ada niat buruk dari saya. Saya hanya datang untuk bertemu orang yang ingin saya jumpai malam itu,” ucapnya menutup keterangan.

(ard)